Kelayakan finansial usaha pengolahan terasi udang rebon di kelurahan Bontang Kuala kota Bontang provinsi Kalimantan Timur

Abstract

The objectives of this study are a measure of the financial feasibility of The shrimp paste processing business, and to know the marketing chain study was conducted in the production center of The shrimp paste, Bontang Kuala Village. Sampling using the census method. There were 7 shrimp paste producers in the study area. Business feasibility of the financial aspect is measured by the analysis of discounted investment criteria; Net Present Value, Internal Rate of Return, Net Benefit-Cost Ratio, Payback period), and analysis of non-discount investment criteria; break-even point analysis and Return of Investment (ROI) analysis. Results showed that The shrimp paste processing business was financially feasible to be developed in the future, with NPV value were IDR. 32,667,112. IRR values respectively were 21%, Net B/C values were 2.1 and Payback period values were 3.3 years. The actual condition of shrimp paste processing business is above the break-even point condition for the aspect of sales and the production, Return of Investment (ROI) value were of 113.28%. Marketing channel patterns that occur are level 0 channel patterns, ie from producers to consumers.

Untitled

“…The financial aspect is used as a tool to determine the development of independent projects that have been carried out, to analyze the advantages and disadvantages. Realization of planning analysis activities and realization of financial aspects in the Balado Banana Chips Independent Project (Syafril, M., dan Dayang, 2020). Capital is a very important thing in carrying out a business and is a major requirement.…”

Financial Feasibility Of Shrimp Paste Kecepai (Acetes Indicus) Production In Pangkalan Susu, Langkat Regency

“…Dengan melihat analisis Break Event Point atau titik impas, pengusaha yang menjalankan usahanya akan dapat menentukan seberapa besar modal yang dikeluarkan dan seberapa jauh keuntungan yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Syafril, 2020) kondisi aktual pengusaha terasi udang berada di atas kondisi titik impas maka usaha tersebut layak untuk dilanjutkan.…”

“…Sehingga nilai yang didapatkan lebih kecil dari satu. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian (Syafril, 2020) dalam penelitiannya nilai ROI lebih besar dari satu sehingga layak untuk dikembangkan.…”

“…Kriteria PP tidak mempunyai batas yang jelas sehingga, semuanya tergantung pemilik modal yang pada umumnya menyukai periode yang pendek. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian (Syafril, 2020) bahwa usaha pembuatan pengolahan terasi udang rebon di Kelurahan Bontang Kuala Kota Botang Provinsi Kalimantan Timur memperoleh nilai NPV, IRR, B/C Ratio, dan payback periode dalam keadaan normal hasilnya memenuhi kriteria kelayakan usaha yang artinya bahwa usaha pengolahan terasi udang rebon ini layak untuk dijalankan.…”

Analisis kelayakan finansial usaha beras aruk pada masa pandemi covid-19 (studi kasus: kelompok tani Sumber Jaya Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat)

“…Metode yang digunakan dalam menilai kelayakan finansial usaha beras aruk dianalisis menurut lima kriteria investasi yaitu analisis Net Present Value (NPV), Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR), Payback Period dan BEP (Dempu Salni dkk., 2019;Fitriani dkk., 2020;Jebrin, 2017;Karsiningsih, 2016;Patriawan dkk., 2018;Purnomo dkk., 2017;Syafril & Fidhiani, 2020). Adapun rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:…”