2021
DOI: 10.19184/jsep.v14i3.26577
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Nila Di Desa Cibunar Kabupaten Sumedang: Sebuah Analisis Keberlanjutan

Abstract: Tilapia from small-scale farms has a low level of business sustainability due to high energy and financial investment. This study aims to analyze the business feasibility and sustainability status of tilapia cultivation in Cibunar Village, Sumedang Regency, This study uses a survey method for 100% of the existing population (16 respondents). Business feasibility is determined by calculating the investment feasibility analysis (NPV; IRR; PP and B/C Ratio) and the sustainability status analysis is carried out us… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 10 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Analisis Leverage dilakukan untuk mengetahui atribut yang sensitif dari setiap dimensi. Atribut yang sensitif diketahui dari nilai Root Mean Square (RMS) pada ordinasi X. Jika nilai RMS semakin besar maka semakin sensitif peran suatu atribut terhadap status keberlanjutan (Ratnasari et al, 2021). Analisis Monte Carlo dilakukan untuk mengetahui dimensi ketidakpastian pada selang kepercayaan 95%.…”
Section: Analisa Status Keberlanjutanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Analisis Leverage dilakukan untuk mengetahui atribut yang sensitif dari setiap dimensi. Atribut yang sensitif diketahui dari nilai Root Mean Square (RMS) pada ordinasi X. Jika nilai RMS semakin besar maka semakin sensitif peran suatu atribut terhadap status keberlanjutan (Ratnasari et al, 2021). Analisis Monte Carlo dilakukan untuk mengetahui dimensi ketidakpastian pada selang kepercayaan 95%.…”
Section: Analisa Status Keberlanjutanunclassified
“…Model yang dihasilkan analisis MDS memiliki nilai stress (S) < 25 (Tabel 1), yang berarti bahwa pengaruh galat terhadap penilaian suatu atribut sangat kecil sehingga bisa diabaikan (Ruhimat, 2015). Kemudian untuk nilai koefisien determinasi (R 2 ) berada di rentang 0,92-0,95 (Tabel 2), yang menunjukkan bahwa atribut-atribut yang digunakan dalam pengukuran status keberlanjutan pada analisis MDS dengan RAP-Agrotourism sudah menjelaskan kurang lebih 95% dari sistem yang ada pada saat ini, selain itu juga mencerminkan hubungan antara variabel independen dan independen yang sangat kuat (Ratnasari et al, 2021). Hal ini sejalan dengan pendapat Pitcher et al, (2013) yang menyatakan bahwa nilai stress < 25 menandakan bahwa model analisis cukup baik dan nilai koefisien determinasi >80 % menunjukkan bahwa atribut yang digunakan mampu menjelaskan kondisi status keberlanjutan secara menyeluruh.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Status Keberlanjutan Multidimensionalunclassified
“…Beberapa komoditas perikanan hasil budidaya tambak yang sangat potensial dan memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor unggulan guna memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat seperti ikan bandeng [5]. Ikan bandeng digemari oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, kaya akan protein dan rendah kolesterol, serta dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan hasil perikanan yang bernilai ekonomis tinggi [4,6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu jenis ikan budidaya air payau yang potensial dikembangkan adalah ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) [13,14]. Selain karena mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (suhu, pH, kekeruhan air) dan tahan terhadap serangan penyakit, ikan bandeng juga memiliki nilai ekonomis, yang relatif murah dan nilai gizinya yang tinggi [5]. Dalam perkembangannya pendapatan petani tambak sulit ditentukan, seringkali petani tambak memperoleh pendapatan tinggi, rendah dan bahkan tidak memperoleh pendapatan sama sekali.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kecenderungan kearah ini memang beralasan karena terbukti pada lahan -lahan yang baru dibuka ternyata dapat menghasilkan produksi, baik pada tingkat penguasaan teknologi pembudidaya yang masih rendah hingga sedang. Beberapa komoditas perikanan hasil budidaya tambak yang sangat potensial dan memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor unggulan guna memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat seperti ikan bandeng, dan ikan nila (Ashari, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified