2018
DOI: 10.32734/jpt.v5i2.3012
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kelimpahan Serangga Penghuni Tajuk pada Pertanaman Bawang Merah Semi Organik dan Konvensional

Abstract: The Shallot cultivation in Balige has been the last two years cultivated by farmers, some obstacles are found by farmers when farming shallot, such as pest and disease attacks. The frequency of pesticide applications have done intensively. This research was aimed to explore and compare the diversity of insects on the true seed of shallot cultivation with semi organic with conventional farming systems in the Balige plateau, Tobasa Regency. This research was conducted at Gurgur Experimental Garden, Balige and Pl… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian sejenis telah dilakukan oleh (Dharma et al, 2018) Lebih spesifik (Jasril et al, 2016) mengungkapkan keanekaragaman spesies dapat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan fase pertumbuhan tanaman. Meskipun penelitiannya dilakukan pada tanam padi, berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan indeks keanekaragaman Hymenoptera parasitoid paling tinggi pada dataran tinggi 3,198 dibandingkan dataran rendah 3,029.…”
Section: Indeks Keanekaragaman Jenisunclassified
“…Penelitian sejenis telah dilakukan oleh (Dharma et al, 2018) Lebih spesifik (Jasril et al, 2016) mengungkapkan keanekaragaman spesies dapat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan fase pertumbuhan tanaman. Meskipun penelitiannya dilakukan pada tanam padi, berdasarkan penelitiannya dapat disimpulkan indeks keanekaragaman Hymenoptera parasitoid paling tinggi pada dataran tinggi 3,198 dibandingkan dataran rendah 3,029.…”
Section: Indeks Keanekaragaman Jenisunclassified
“…Terjadinya penurunan produktivitas sawi putih dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu penyebab penurunan produktivitas yaitu karena adanya serangan hama. Organisme penganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan menurut Kadi, (2014) di jelaskan dalam (Dharma et al, 2018). Hama yang menyerang sayuran daun antara lain adalah ulat pemakan daun Spodoptera sp.…”
Section: Pendahuluanunclassified