“…Komunikasi matematis merupakan kemampuan individu untuk terlibat dalam bentuk tertulis, lisan, visual atau gestural, dalam genre, gaya, dan register yang berbeda, dan pada tingkat presisi konseptual, teoretis, dan teknis yang berbeda, baik sebagai penafsir komunikasi orang lain atau sebagai aktif dan komunikator konstruktif (Niss & Højgaard, 2019). Definisi yang semakin luas mengenai komunikasi matematik diutarakan oleh Romberg beserta Chair, yakni: menghubungkan barang atau materi yang nyata, sebuah gambar, serta sebuah diagram pada konsep atau gagasan matematika; menjelaskan sebuah konsep, kondisi dan perhubungan matematika dengan lisan maupun tulisan terhadap barang atau materi yang nyata, sebuah gambar, serta sebuah diagram pada konsep atau gagasan matematika dan aljabar; menjelaskan peristiwa dalam kehidupan sehari hari pada bahasa maupun simbol matematika (Nengsih & Syamsuri, 2022); menyimak, bertukar pikiran dan menulis mengenai matematika; mengatakan dengan pemahaman sebuah presentasi matematika melalui tulisan, menciptakan konjektur (Supriani & Sholahudin, 2019), membuat susunan argumen, membuat rumusan tentang defini dan pengelompokkan; menjelaskan dan merangkai pertanyaan mengenai matematika yang sudah dipelajari (Hodiyanto, 2017;Qohar, 2011). Bagian-bagian pada kemampuan komunikasi matematis sudah ditelaah NCTM pada Principles and Standards for School Mathematics.…”