2022
DOI: 10.36709/ampibi.v7i3.25889
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kemampuan Literasi Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran kompetensi literasi sains berdasarkan PISA (Programme for International Student Assessment) pada sains siswa kelas XI SMA di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna dan mengetahui apakah ada perbedaan level kemampuan literasi sain siswa kelas XI SMA pada tersebut. Sampel penelitian ini berjumlah 75 siswa, dengan teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Instrumen yang digunakan adalah soal tes Programme for International Student Asses… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menginterpretasi data dan membuktikan data secara ilmiah disebabkan fakta bahwa peserta didik tidak dilatih untuk mengerjakan soal berbasis literasi sains. Beban kurikulum yang berat juga mempengaruhi kemampuan literasi sains peserta didik, dimana ketika terlalu banyak tuntutan materi yang harus dikuasai, pendidik sering kali hanya memperkenalkan dan langsung menjelaskan ke pokok materi karena keterbatasan waktu (Fajaruddin, 2022). Pada indikator interpretasi data dan membuktikan data secara ilmiah memperoleh persentase paling rendah diantara indikator yang lain, karena peserta didik tidak dapat mengandalkan kemampuan hafalan saja, tetapi harus bisa menelaah untuk memperoleh pemahaman dan membuat argumen atau kesimpulan untuk memecahkan masalah pada soal tersebut (Irwan, et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menginterpretasi data dan membuktikan data secara ilmiah disebabkan fakta bahwa peserta didik tidak dilatih untuk mengerjakan soal berbasis literasi sains. Beban kurikulum yang berat juga mempengaruhi kemampuan literasi sains peserta didik, dimana ketika terlalu banyak tuntutan materi yang harus dikuasai, pendidik sering kali hanya memperkenalkan dan langsung menjelaskan ke pokok materi karena keterbatasan waktu (Fajaruddin, 2022). Pada indikator interpretasi data dan membuktikan data secara ilmiah memperoleh persentase paling rendah diantara indikator yang lain, karena peserta didik tidak dapat mengandalkan kemampuan hafalan saja, tetapi harus bisa menelaah untuk memperoleh pemahaman dan membuat argumen atau kesimpulan untuk memecahkan masalah pada soal tersebut (Irwan, et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified