Produksi kakao perkebunan Indonesia di tahun 2019 sebesar 774.195 ribu ton dimana 99 persen dihasilkan oleh Perkebunan Rakyat. Hasil pendapatan petani kakao sangat minim karena mayoritas menjual hasil panen dalam bentuk kakao kering. Salah satu peningkatan nilai ekonomis dari kakao adalah fermentasi. Proses fermentasi optimal pada temperatur 450C – 500C. Pada penelitian ini dibuat alat yang dapat mengontrol temperatur pada ruang fermentasi dengan menggunakan sensor temperatur DS18B20 sebagai pendeteksi temperatur ruangan. Alat ini juga dilengkapi dengan RTC DS3231 sebagai acuan dalam mengaktifkan motor atau pengaduk biji kakao yang difermentasi, sehingga didapatkan hasil fermentasi yang merata. Kontrol logika fuzzy (KLF) digunakan untuk mengontrol kestabilan temperatur dengan set point 470C, digunakan parameter 3 keanggotaan error, 3 keanggotaan delta error dan 4 keanggotaan keluaran. Hasil pembahasan dan pengujian, yaitu: Respon time sebesar 36 menit, peak time sebesar 42 menit, persen overshoot sebesar 0,98 persen, settling time sebesar 50 menit, error steady state sebesar kurang lebih 0,8 persen.