2022
DOI: 10.37010/lit.v4i3.998
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kepemimpinan Wanita di Era Milenial: Metode PRISMA

Abstract: Saat ini wanita telah dipercayakan untuk memimpin baik sebagai presiden, direktur dan pemimpin organisasi lainnya. Penelitian ini menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyse). Metode PRISMA digunakan untuk dapat menjelaskan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran wanita dalam kepemimpinan di era millennial. Selanjutnya, dalam memperoleh informasi digunakan tools Publish or Perish v8 dengan kata kunci yang telah ditentukan dalam penelitian ini yai… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…tentu saja. Wanita juga dipakai Allah untuk dapat membawa perubahan bagi orang percaya terutama dalam menyikapi disrupsi teknologi bagi kekristenan, demikian Ambalao tuturkan, bahwa dalam kepemimpinan wanita memiliki peran sebagai agen perubahan, peningkatan secara kualitas, mampu mengarahkan serta pendekatan yang bersifat lemah lembut, dapat dengan mudah melebur dalam kehidupan orang percaya di era ini (Ambalao & Paoki, 2022), terutama dalam memimpin orang percaya kepada kehidupan yang benar di hadapan Allah. Selain kepemimpinan gembala yang bersifat netral terhadap gender para pemimpin, perlu ditekankan bahwa secara spesifik seorang gembala dalam kepemimpinannya harus memiliki fisik yang kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri (Joni, 2020).…”
Section: Filosofi Peran Kepemimpinan Gembala Dalam Perjanjian Lamaunclassified
“…tentu saja. Wanita juga dipakai Allah untuk dapat membawa perubahan bagi orang percaya terutama dalam menyikapi disrupsi teknologi bagi kekristenan, demikian Ambalao tuturkan, bahwa dalam kepemimpinan wanita memiliki peran sebagai agen perubahan, peningkatan secara kualitas, mampu mengarahkan serta pendekatan yang bersifat lemah lembut, dapat dengan mudah melebur dalam kehidupan orang percaya di era ini (Ambalao & Paoki, 2022), terutama dalam memimpin orang percaya kepada kehidupan yang benar di hadapan Allah. Selain kepemimpinan gembala yang bersifat netral terhadap gender para pemimpin, perlu ditekankan bahwa secara spesifik seorang gembala dalam kepemimpinannya harus memiliki fisik yang kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri (Joni, 2020).…”
Section: Filosofi Peran Kepemimpinan Gembala Dalam Perjanjian Lamaunclassified