Chili is a mandatory food ingredient, seen in most food preparations in Indonesia which always use chili. This makes the demand for chilies even higher. The development of superior varieties of katokkon chili is an effort so that the katokkon plant can be widely known by the people in Indonesia to be cultivated so that it can help meet the increasing demand for chili. Efforts to form superior varieties can be done by random genetic manipulation by inducing mutations through gamma rays. This study aims to determine the effect of gamma irradiation mutagens on the growth and yield of the best katokkon chilies. This study used an experimental design with Randomized Block Design (RBD), with 5 treatment levels, namely 0 Gy (control), 200 Gy, 400 Gy, 600 Gy, and 800 Gy of gamma rays. The treatment was repeated three times with 15 experimental units. Each experimental unit has 10 plants. The results showed that gamma rays had no significant effect on plant height, number of leaves aged 58 to 72 DAP, stem diameter, age at flowering, fruit stalk length, and fruit diameter. But on the length of the roots, the number and weight of the fruits of the plantations show that gamma rays have a significant effect. The gamma irradiation of treatment at a dose of 200 Gy gave the best growth and production on the number of leaves aged 44 DAP, root length, number of fruit plants, and fruit weight per plant.
Cabai merupakan bahan pangan yang wajib, terlihat pada kebanyakan olahan makanan di Indonesia yang selalu menggunakan cabai. Hal ini membuat permintaan cabai semakin tinggi. Pengembangan varietas unggul pada cabai katokkon sebagai upaya agar tanaman katokkon dapat dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia untuk dibudayakan sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan cabai yang terus meningkat. Upaya pembentukan varietas unggul dapat dilakukan dengan manipulasi genetik secara acak dengan induksi mutasi melalui sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutagen iradiasi sinar gamma pada pertumbuhan dan hasil cabai katokkon yang terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan lima taraf perlakuan yaitu 0 Gy (kontrol), 200 Gy, 400 Gy, 600 Gy, dan 800 Gy sinar gamma. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan 15 komponen percobaan. Pada masing-masing unit percobaan memiliki 10 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun umur 58 hingga 72 HST, diameter batang, umur mulai berbunga, panjang tangkai buah, dan diameter buah. Tetapi pada panjang akar, jumlah, dan berat buah pertanaman menunjukkan bahwa sinar gamma berpengaruh nyata. Perlakuan iradiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada jumlah daun umur 44 HST, panjang akar, jumlah buah pertanaman, dan berat buah per tanaman.