Latar Belakang: Dalam konteks pedesaan, permasalahan ketahanan pangan cenderung masih menjadi tantangan. Keadaan tersebut muncul karena kurangnya keragaman diet dan berakibat pada gizi keluarga, terutama pada anak balita.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan keragaman pangan individu dan status gizi anak 2-5 tahun di Desa Batur, Kabupaten Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Responden adalah keluarga yang memiliki balita usia 2-5 tahun yang tergabung di Posyandu Desa Batur wilayah kerja Puskesmas Getasan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner food recall 1x24 jam dan diolah berdasarkan Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dan sebanyak 95 balita yang sesuai kriteria. Status gizi dinilai berdasarkan indikator TB/U, BB/U, dan BB/TB. Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah menggunakan uji spearman.
Hasil: Keragaman pangan signifikan berhubunagn dengan status gizi balita berdasarkan indikator TB/U (r=0,618; p<0,001), BB/U (r=0,545; p<0,001), dan BB/TB (r=0,325; p=0,001). Tingkat korelasi yang kuat ditunjukkan antara keragaman pangan IDDS dengan status gizi indikator TB/U dengan nilai (r=0,618).
Kesimpulan: Keragaman pangan merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah gizi pada balita di Desa Batur.