Menjaga dan merawat para orang tua berusia lanjut menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian di banyak negara, khususnya negara-negara modern. Salah satu cara untuk menangani hal itu adalah dengan mendirikan rumah-rumah jompo atau panti. Pihak pemerintah dan swasta setempat membangun rumah-rumah yang digunakan untuk menampung kebutuhan lansia agar dapat menjalani masa tuanya dengan lebih baik dan terawat. Salah satunya adalah Singapura sebagai negara dengan komunitas multietnis dan multi-agamanya. Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura berusaha memberikan penempatan bagi generasi ini untuk dijaga dan dirawat dengan baik dengan menyiapkan beberapa panti jompo bagi setiap lansia yang membutuhkannya. Penelitian ini mencoba meneliti proses pembinaan untuk para lansia di salah satu panti jompo yang ada di Singapura, yaitu Rumah Muhibbah Warga Tua Pertapis Singapura. Dalam hal ini masalah yang akan diangkat adalah untuk melihat apa saja program-program yang diberikan oleh panti jompo tersebut dalam membina para lansia, serta apakah programprogram tersebut dapat membentuk karakter religius para lansia di hari tuanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi penelitian studi lapangan, yaitu pengambilan catatan lapangan bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan suatu variasi informasi dari perspektif berbeda. Hanya saja, karena penelitian ini dilakukan dalam kondisi pandemi, maka metode penelitian yang dilakukan tanpa tatap muka dan menggali dari jaringan dunia maya berupa web dan akun youtube. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa program-program yang diberikan oleh panti jompo Rumah Muhibbah Warga Tua Pertapis meliputi kegiatan yang melibatkan motorik tangan, kegiatan pikiran, berkebun, dan pembinaan ruhani keagamaan. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut belum maksimal membentuk karakter para penghuni panti jompo. Kata kunci: Pendidikan Karakter, Panti Jompo, Singapura.