KHALIBANA : Karya Musik Absolut Sebagai Wujud Pesan Musik

Abstract

Musik memiliki persamaan dengan unsur bahasa, yaitu terdapatnya sebuah pesan dengan intonasi dan derajat ekspresi tertentu bagi pendengarnya. Dalam karya musik programa, pesan tersebut merupakan sebuah hal ekstramusikal dari sebuah peristiwa atau tokoh yang bertransformasi menjadi bunyi bagi pendengarnya. Berbeda dengan musik programa, pesan dalam musik absolut berasal dari musik itu sendiri yang akan bertransformasi menjadi persepsi-persepsi tertentu dalam pikiran pendengarnya. Karya musik 'Khalibana' berasal dari gagasan tentang fenomena pesan dalam musik absolut yang tidak menggiring pendengarnya menuju persepsi ekstramusikal tertentu sehingga kebebasan impresi menjadi kemerdekaan bagi pendengarnya. Karya musik 'Khalibana' disusun dengan pengolahan kontur nada sebagai pembentuk melodi utama karena kontur nada merupakan hal yang berkaitan erat dengan intonasi dalam bahasa. Karya ini dimainkan dengan formasi piano dan cello serta mempunyai 4 bagian yang berbeda satu sama lain.Kata kunci: pesan musik, musik absolut, kontur nada

Memaknai Ungkapan Musik Melalui Dimensi Linguistik

“…Pesan dalam musik yang berwujud peristiwa maupun tokoh bertransformasi menjadi bunyi bagi pendengarnya. Lebih lanjut, dikatakan bahwa ketika musik disusun dengan konsep-konsep tertentu niscaya akan menjadi sebuah pesan yang dapat ditangkap oleh pendengarnya (Pramuditya & De Fretes, 2021). Karya musik dapat menggunakan aspek intonasi pada bahasa yang diterjemahkan ke dalam sebuah konsep kontur untuk membentuk melodi pada tiap bagiannya.…”

Aransemen Sholawat Syi’ir Tanpo Waton: Sebuah Proses Kreatif

“…Jangkauan suara ini menyerupai jangkauan suara manusia sehingga peran cello dalam karya musik sering kali sebagai pembawa melodi utama. Cello memiliki keluasan ambitus yang memberi keleluasaan untuk arranger dalam mengolah dan mengelola susunan nada yang diproyeksikan (Pramuditya & De Fretes, 2021). Hal ini senada dengan yang dikatakan Jarret bahwa cello dapat mencakup seluruh rentang suara manusia, oleh karenanya banyak bagian solo yang "berbicara" ditulis untuknya, dimana cello membawakan bagian syair sholawat sebagaimana penyanyi yang sebenarnya (Jarrett & Day, 2008).…”