2019
DOI: 10.36312/sasambo.v1i1.122
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KKN KBM Berbasis Masjid Sebagai Model Trauma Healing Berkelanjutan Pasca Gempa di Lombok Utara

Abstract: The earthquake that shook the Lombok Island in 2018 caused an impact of physical and psychological damage to the community. Especially in the village of Persiapan Menggala, many children experience fear, anxiety, sadness, and even prolonged trauma. Therefore, the community of Persiapan Menggala Village, especially children, is in dire need of a psychological rehabilitation process. One effort that can be done in helping to reduce community trauma is to do trauma healing. Trauma healing is very important especi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sejak terjadinya gempa pertama ditetapkanlah masa tanggap darurat bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai hariSabtu, 25 Agustus 2018 (Tribunnews.com, 11 Agustus 2018. Berdasarkan data BNPB per-13 agustus 2018 yang 90% sekolah di Lombok Utara mengalami berdasarkan data yang ditayangkan oleh CNN Indonesia bersumber dari Sekretariat Nasional Pendidikan Aman Bencana (SNPAB) khusus lombok utara 471 orang meninggal, 23.098 rumah hancur, 169 satuan pendidikan mengalami kerusakan, 112 masjid roboh, sebanyak 1.117 ruang kelas dan 407 ruangan pendukung rusak berat, sedangkan 215 ruang kelas mengalami rusak sedang dan ringan(Mujiburrahman & Masjudin, 2019) BNPB merilis data per-tanggal 10 September 2018, gempa tersebut telah memakan korban jiwa 564 orang, 1.584 orang mengalami luka dan pengungsi 445.343 orang. Terdapat 214 kerusakan pada infrastruktur, 1.194 unit sekolah mengalami kerusakan, 321 fasilitas kesehatan rusak, rumah ibadah rusak seperti masjid sejumlah 630 unit, 461 Mushalla, 1 Gereja di Mataram, 1 Vihara dan 50 pura.…”
unclassified
“…Sejak terjadinya gempa pertama ditetapkanlah masa tanggap darurat bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai hariSabtu, 25 Agustus 2018 (Tribunnews.com, 11 Agustus 2018. Berdasarkan data BNPB per-13 agustus 2018 yang 90% sekolah di Lombok Utara mengalami berdasarkan data yang ditayangkan oleh CNN Indonesia bersumber dari Sekretariat Nasional Pendidikan Aman Bencana (SNPAB) khusus lombok utara 471 orang meninggal, 23.098 rumah hancur, 169 satuan pendidikan mengalami kerusakan, 112 masjid roboh, sebanyak 1.117 ruang kelas dan 407 ruangan pendukung rusak berat, sedangkan 215 ruang kelas mengalami rusak sedang dan ringan(Mujiburrahman & Masjudin, 2019) BNPB merilis data per-tanggal 10 September 2018, gempa tersebut telah memakan korban jiwa 564 orang, 1.584 orang mengalami luka dan pengungsi 445.343 orang. Terdapat 214 kerusakan pada infrastruktur, 1.194 unit sekolah mengalami kerusakan, 321 fasilitas kesehatan rusak, rumah ibadah rusak seperti masjid sejumlah 630 unit, 461 Mushalla, 1 Gereja di Mataram, 1 Vihara dan 50 pura.…”
unclassified