Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu, kematian ibu merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia. Menurut WHO (2017) 43,9 % kematian ibu berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Di Indonesia Kejadian anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9%. Kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia dan menunjukkan angka mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health problem) dengan batas prevalensi anemia lebih dari 40%. Dampak anemia pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angkat kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan lahir rendah (Kementerian Kesehatan, 2022).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan usia dan paritas ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di PMB Wirahayu Panjang.Metode Penelitian: Design penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengunjungi PMB Wirahayu pada bulan juli-desember tahun 2022 dengan jumlah 221 responden. Tekhnik pengambilan sample pada penelitian ini adalah total sampling dimana seluruh populasi di jadikan sample penelitian yaitu sebanyak 221 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah usia dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari rekam medik Pemeriksaan ANC pada ibu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Agustus pada tahun 2021. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dilakukan melalui analisis univariat untuk melihat distribusi masing-masing variabel, analisis bivariate menggunakan Chi Square.Hasil penelitian: jumlah ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 48 orang (21,7%) dari total 221 orang ibu yang sedang hamil di PMB Wirahayu, dengan kehamilan multiparitas yang mengalami anemia sebanyak 13 %, dan dengan umur beresiko yaitu <20 tahun dan >35 tahun yang mengalami anemia adalah sebanyak 92,5%. Pada Analisa terdapat korelasi yang signifikan antara paritas dan usia pada ibu terhadap kejadian anemia dalam kehamilan.Kesimpulan: Terdapat korelasi yang kuat antara anemia dalam kehamilan dengan paritas dan usia ibu.Saran: Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan berupa konseling terhadap dampak anemia dalam kehamilan, memberikan motivasi yang kuat agar ibu hamil memahami petingnya zat besi dalam kehamilan dengan selalu berupaya mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan teratur dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dalam kehamilan. Kata Kunci: paritas, usia, anemia ABSTRACT Introduction : The Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator to see the success of maternal health efforts, maternal mortality is a health problem that is of global concern. According to WHO (2015) 41.8% of maternal deaths related to anemia in pregnancy are caused by iron deficiency and acute bleeding. In Indonesia, the incidence of anemia or lack of blood in pregnant women is still relatively high, namely as much as 48.9%. This condition indicates that anemia is quite high in Indonesia and indicates that the rate is close to a serious public health problem with an anemia prevalence limit of more than 40%. The impact of anemia on pregnant women can be observed from the magnitude of maternal morbidity and mortality, increased fetal morbidity and mortality, and the increased risk of low birth weight (Kementerian Kesehatan, 2022).The purpose of this study was to determine the relationship between the age and parity of third trimester pregnant women with the incidence of anemia at PMB Wirahayu Panjang.Method : The research design is a correlational descriptive with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who visited PMB Wirahayu in July-December 2022 with a total of 221 respondents. The sampling technique in this study was total sampling where the entire population was used as the research sample, namely 221 respondents. The variables in this study were age and parity with the incidence of anemia in pregnant women. The measuring tool used is secondary data obtained from medical records of ANC examination on mothers. This research was conducted from January to August in 2021. The data analysis used was quantitative analysis carried out through univariate analysis to see the distribution of each variable, bivariate analysis using Chi Square.The results: the number of pregnant women who experienced anemia was 48 people (21.7%) out of a total of 221 pregnant women at PMB Wirahayu, with multiparity pregnancies who experienced anemia as much as 13%, and with a risk of <20 years and > 35 years who experience anemia is as much as 92.5%. In the analysis, there is a significant correlation between parity and maternal age on the incidence of anemia in pregnancy.Conclusion: There is a strong correlation between anemia in pregnancy with parity and maternal age.Suggestion: Health workers are expected to be able to provide services in the form of counseling on the impact of anemia in pregnancy, provide strong motivation so that pregnant women understand the importance of iron during pregnancy by always trying to consume foods with balanced nutrition and regularly taking blood-boosting tablets during pregnancy . Keywords: parity, age, anemia