Kabupaten Buton Utara merupakan salah satu daerah yang potensial hutan mangrovenya baik dari segi hasil hutan kayunya (HHK) maupun hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekologisnya, yang meliputi substrat, suhu, pH dan salinitas air. Lokasi penelitian ini di Desa Dampala Jaya dan Bumi Lapero, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1) untuk mengetahui jenis vegetasi mangrove di lokasi pnelitian; 2) untuk mengetahui struktur vegetasi penyusun hutan mangrove di lokasi penelitian;3) untuk mengetahui Indeks Nilai Penting mangrove di lokasi penelitian; 4) untuk mengetahui Indeks keanekaragaman mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kombinasi desain jalur dan metode garis berpetak (Onrizal, 2008). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di lokasi penelitian terdapat 5 (lima) jenis vegetasi mangrove, yaitu Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora stylosa, Xylocarpus granatum, Heriteria littoralis, Bruguiera parviflora. Indeks Nilai Penting di Desa Dampala Jaya yang tertinggi adalah spesies Bruguiera gymnorrhyza baik pada tingat semai (100,05), tiang atau pancang (93,93) dan pohon (95,75); sedangkan Indeks Nilai Penting terendah di tingkat semai Heriteria littoralis (12,71), tingkat tiang atau pancang dan tingkat pohon adalah spesies Bruguiera parviflora,masing-masing dengan nilai 17,71 dan 17,93. Indeks Nilai Penting tertinggi di Desa Bumi Lapero tingkat semai yaitu adalah Bruguiera gymnorrhyza yaitu 82,28, tingkat pancang atau tiang Rhizophora stylosa yaitu 114,07, tingkat pohon Bruguiera gymnorrhyza yaitu 106,04. Indeks Nilai Penting terendah adalah spesies Bruguiera parviflora baik pada tingkat semai (8.00), tingkat tiang atau pancang (12,66) dan tingkat pohon (22,78). Indeks keanekaragaman (H’) di Desa Dampala Jaya tertinggi pada tingkat semai yaitu spesies Bruguiera parviflora (0,21), sedangkan tingkat tiang atau pancang terdapat pada spesies Bruguiera gymnorrhyza dan Rhizophora stylosa masing-masing 0,37 begitu juga pada tingkat pohon terdapat pada spesies Bruguiera gymnorrhyza dan Rhizophora stylosa dengan nilai masing-masing 0,37. Indeks Nilai Penting vegetasi mangrove menggambarkan pentingnya peranan satu jenis spesies mangrove dalam ekosistem hutan mangrove. Jika Indeks Nilai Penting vegetasi mangrove tinggi nilainya, maka spesies mangrove itu sangat mempengaruhi kestabilan ekosistem hutan mangrove. Nilai Indeks Keanekaragaman di Desa Dampala yang tertinggi adalah Rhizophora stylosa pada tingkat semai yaitu 0,36, tingkat pancang atau tiang Bruguiera gymnorrhyza dan Rhizophora stylosa yaitu 0,37, tingkat pohon Bruguiera gymnorrhyza dan Rhizophora stylosa yaitu 0,37. Nilai indeks keanekaragaman di Desa Bumi Lapero yang tertinggi pada tingkat semai adalah Rhizophora stylosa yaitu 0,36, pada tingkat pancang atau tiang Bruguiera gymnorrhyza yaitu 0,37, pada tingkat pohon Rhizophora stylosa yaitu 0,37. Berdasarkan kriteria keanekaragaman Barbour et al. (1987) dalam Syamsuddin, N., (2019); H’= 1-2 (rendah), H’=2-3 (sedang), H’= 3-4 (tinggi), H’= >4 (sangat tinggi), sehingga Nilai Indeks Keanekaragaman di Desa Dampala Jaya dan Desa Bumi Lapero tergolong rendah.