2017
DOI: 10.24002/jars.v11i5.1294
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KONDISI LIVABILITAS KORIDOR JALAN; Studi Kasus: Koridor Jalan Selokan Mataram pada Penggal Jalan Affandi sampai Jalan Seturan Raya, Yogyakarta

Abstract: Jalan Selokan Mataram on segment Jalan Affandi up to Jalan Seturan Raya is a linear street corridor of 2.3 km which has a median street in the form of Selokan Mataram (Mataram ditch ) of which initial function is as a street inspection. Urban development and strategic location made the street’s function increased into public street and there is also develop function of commercial buildings that bordered the street corridor. The local government revitalized the corridor in 2009 and 2012 by acquitting the land f… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Pemilihan koridor jalan sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa kota akan selalu mengalami perkembangan, yang salah satunya diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur kota. Daya hidup atau livabilitas koridor jalan penting untuk direncanakan karena menampung aktivitas berbagai jenis pengguna jalan meliputi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara kendaraan bermotor (Wismarani, 2017). Faktor yang turut berpengaruh pada jalur pejalan kaki meliputi kemanan (safety), aksesibiltas (accessibility), kenyamanan (comfort), dan daya tarik (attractiveness) (Setyowati, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Pemilihan koridor jalan sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa kota akan selalu mengalami perkembangan, yang salah satunya diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur kota. Daya hidup atau livabilitas koridor jalan penting untuk direncanakan karena menampung aktivitas berbagai jenis pengguna jalan meliputi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara kendaraan bermotor (Wismarani, 2017). Faktor yang turut berpengaruh pada jalur pejalan kaki meliputi kemanan (safety), aksesibiltas (accessibility), kenyamanan (comfort), dan daya tarik (attractiveness) (Setyowati, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Jalur koridor adalah elemen kota yang penting dalam menunjang aktivitas diperkotaan (Nayaka et al, 2021). Koridor secara fisik merupakan ruang yang berbentuk linier sedangkan secara non fisik koridor sebagai sistem keterkaitan (Cross, 1996;Faisal & Adhitama, 2018;Wismarani, 2017). Pengertian koridor jalan Nurlisa, G. & Selamat, S., 2019;Prabasmara et al, 2020) adalah bagian pinggir jalan yang difungsikan untuk pejalan kaki.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengguna koridor jalan dari berbagai kalangan menuntut koridor harus direncanakan terhadap semua pengguna termasuk para disabilitas. Livable street yaitu koridor jalan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pejalan kaki, kendaraan umum, kendaraan pribadi dan sepeda, agar orang bisa beraktivitas, berinteraksi, dan melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman (Ardhiansyah, 2017;Krisetya, 2018;Wismarani, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indentifikasi faktor penyebab kecelakaan dilakukan bisa menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas [5]. Inspeksi jalan adalah cara untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang pada umumnya terjadi karena beberapa faktor yakni: manusia, kondisi jalan, kondisi kendaraan, cuaca, dan pandangan terhalang [6], [2].…”
unclassified