Kondisi Sosial Ekonomi Buruh Perempuan Pt. Mitratani Dua Tujuh Kabupaten Jember

Abstract

Perempuan bekerja di sektor informal karena tidak membutuhkan pendidikan tinggi. Sektor informal memiliki waktu yang fleksibel dan tidak mempunyai banyak syarat untuk memasukinya. Jenis pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan tinggi dan syarat untuk memasukinya salah satunya yaitu sebagai buruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pada buruh perempuan PT. Mitratani Dua Tujuh. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penentuan daerah penelitian dan informan menggunakan metode purposive Adapun untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara sebagai metode utama, serta observasi dan dokumen sebagai data pelengkap. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deksriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi buruh perempuan yang bekerja di bagian grading PT. Mitratani Dua Tujuh dapat dilihat dari 4 indikator yaitu pendidikan, pendapatan, tempat tinggal dan alat transportasi termasuk golongan kondisi sosial ekonomi sedang. Kondisi ekonomi informan dilihat dari indicator pendidikan yaitu termasuk golongan kondisi sosial ekonomi sedang, buruh perempuan yang bekerja di PT. Mitratani Dua Tujuh rata-rata lulusan SD hingga SMA. Pendapatan buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh rata-rata masih dibawah UMK Kabupaten Jember sebesar Rp 2.170.917 yaitu bekisar Rp 1.536.000, namun dengan pendapatan tersebut dapat dinilai masih mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Kondisi tempat tinggal buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh yaitu kondisi bangunan permanen, status kepemilikan ada yang milik sendiri dan orang tua serta luas bangunan rata-rata 36 m2. Alat transportasi yang digunakan buruh perempuan di PT. Mitratani Dua Tujuh yaitu sepeda motor, angkutan umum dan sepeda onthel.

Kondisi Sosial Ekonomi Perempuan Menikah Pada Sub Sektor Perkebunan (Kelapa Sawit) Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Pinggir (Studi Kasus PT. Adei Plantation & Industry)

“…Adei Plantation & Industry memiliki jam kerja yang sama antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Menurut Aristantia, et al (2019) bahwa pendapatan yang peroleh perempuan menikah dari jam kerja 7 jam/hari dapat memenuhi kebutuhan seharihari. Secara umum, jam kerja normal biasanya diartikan sebagai waktu kerja dalam sehari yang memberikan ruang bagi waktu senggang dan istirahat (Sulasih, 2017).…”

“…Jam kerja yang dimiliki oleh perempuan menikah pada sub sektor perkebunan kelapa sawit yaitu 7 jam/hari, yang dimulai dari pukul 08.00-17.00 WIB. Sesuai dengan Aristantia, et al (2019) bahwa pendapatan yang peroleh perempuan menikah dari jam kerja 7 jam/hari dapat memenuhi kebutuhan harian.…”

The Role of Woman Workers in Oil Palm Plantation on Family's Economy

“…This part becomes enjoyable to examine where women have multiple roles in the family. (Aristantia et al, 2019;Artih & Sulistiawati, 2019;Aswiyati, 2016;Dewi, 2015;Februari, 2019;Gapari, 2019;Jalil & Tanjung, 2020;Nur, 2020;Oktaria et al, 2015;Pattnaik et al, 2018;Pratiwi et al, 2015;Rahmaharyati et al, 2017;Risal et al, 2021;Theresia & Wahyuni, 2021).…”

“…Therefore, nowadays, we can find women workers working in various manufacturing and agricultural sectors in urban areas. In general, many women who work in the informal sector do not need higher education and other conditions (Aristantia et al, 2019).…”

“…This research is focused on women workers on oil palm plantations. The problems of women workers such as wage application and difficulties in dividing the role of worker and parenting (Aristantia et al, 2019;Budiarto & Taher, 2018), make this research interesting to conduct.…”