Pemaafan diri merupakan sebuah kesatuan proses untuk memotivasi diri agar mampu untuk menerima rangsangan yang menyakitkan dengan melakukan perubahan perilaku. Memaafkan diri diperlukan untuk dapat melepaskan emosi negatif terhadap kesalahan yang pernah dilakukan. Pemaafan diri dapat terjadi karena adanya dorongan dari dalam diri agar tidak terus terjebak dalam kesalahan yang pernah diperbuat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam mengenai pemaafan diri pada mantan homoseksual (lesbian), meneliti tahapan-tahapan pemaafan diri yang telah dilalui oleh subjek, dan faktor-faktor yang mendorong subjek untuk berubah menjadi mantan lesbian. Penelitian ini menggunakan mentode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam dengan wawancara semi terstruktur serta dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak tiga responden yang diperoleh melalui metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 3 subjek telah melalui tahapan-tahapan pemaafan diri yaitu uncovering phase, decision phase, work phase, dan outcame phase, namun pada subjek 2 belum sepenuhnya berada pada uncovering phase hal ini dapat dilihat dari subjek yang masih merasa bahwa yang terjadi dimasa lalu subjek tidak sepenuhnya salah, serta subjek belum dapat terlepas dari masa lalu subjek serta belum menerima sepenuhnya bahwa subjek telah berubah menyukai laki-laki, namun subjek memiliki keinginan untuk berubah dan tidak ingin kembali menjadi lesbian. Faktor yang mempengaruhi ketiga subjek untuk berubah menjadi mantan lesbian adalah faktor internal dari dalam diri subjek serta adanya faktor eksternal yaitu keluarga. Selain itu terdapat hambatan yang dirasakan subjek ketika proses berubah dan memaafkan, yaitu ada dalam diri subjek sendiri seperti menahan diri dan emosi yang subjek rasakan.