Dalam pernikahan dan menjalankan rumah tangga, tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Terdapat berbagai permasalahan yang menerpa sebuah keluarga. Banyak pasangan suami dan istri mempertahankan keluarga dengan harmonis kembali serta banyak yang memilih sebuah perceraian. Perceraian orang tua tidak hanya berdampak pada dua pasangan yang bercerai, anak juga merasakan akibat dari perceraian orang tuanya. Setelah orang tua bercerai, anak harus melalui tahap yang sulit, yaitu penerimaan diri. Dalam penerimaan diri pada anak terhadap perceraian orang tua tidak selalu dengan penerimaan diri yang buruk, terdapat juga anak yang mampu melewati penerimaan diri yang baik setelah orang tuanya bercerai. Dalam artikel ini penulis menggunakan metode kajian literatur untuk mengetahui, membahas, mengkaji lebih dalam terkait penerimaan diri anak terhadap perceraian orang tua. Ketika anak memiliki kemampuan dalam penerimaan diri terhadap perceraian orang tuanya dengan baik, anak dapat menjalani kehidupannya dengan penuh kebermaknaan seperti menjadikan individu menjadi pribadi yang tetap tegar, sabar, jujur dan bijaksana.