Pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang sangat penting terutama dalam pembentukan kepribadian seorang murid, pendidikan akhlak dapat diterapkan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah baik sekolah formal maupun non formal begitu pula di pesantren. Dengan adanya pendidikan akhlak diharapkan akan terwujudnya generasi yang berakhlak mulia dan berintelektual tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selain memberikan efek positif juga tentu memiliki efek negatif yang ditimbulkannya, maka dalam hal ini pendidikan akhlak terasa sangat dibutuhkan agar dapat membentengi mereka dari efek kemajuan zaman. Yayasan Pondok Pesantren Mislakhul Muta’allimin Karangtengah Warungpring, merupakan lembaga pendidikan Islam yang menerapkan sistem pendidikan akhlak pemikiran KH. Hasyim Asy’ari, hal ini dapat dilihat dari penerapan pengajain kitab salaf atau klasik yang diterapkan terutama untuk program jurusan diniyah wustho maupun ulya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari mengenai Pendidikan Akhlak? 2) Bagaimana Penerapan Pendidikan Akhlak Dalam Pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Mislakhul Muta’allimin Karang Tengah Warungpring? 3) Faktor Apa Saja yang Mendukung dan Menghambat Penerapan Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren Mislakhul Muta’allimin Karang Tengah Warungpring? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah konsep pendidikan akhlak KH. Hasyim Asy’ari lebih menitikberatkan pada aspek rohani, namun tidak melupakan aspek jasmani, meliputi tugas dan tanggung jawab seorang murid yaitu akhlak pribadi seorang murid, akhlak murid terhadap guru, akhlak murid dalam belajar, dan akhlak murid terhadap buku atau kitab yang dimilikinya. Implementasi konsep pendidikan akhlak KH. Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Mislakhul Muta’allimin Karangtengah Warungpring terdapat di dalam proses kegiatan pembelajaran, meliputi kurikulum, sistem pembelajaran, metode pembelajaran, relasi antara guru dan murid. Faktor pendukung dan penghambat dalam proses penerapan pendidikan akhlak KH. Hasyim Asy’ari berasal dari faktor lingkungan, kesadaran santri itu sendiri, dan faktor wali santri itu sendiri.