Sekitar 92% pasien Chronic Kidney Disease harus menjalani hemodialisis untuk mempertahankan hidupnya. Dampak yang ditimbulkan hemodialisis mengakibatkan perubahan fisik dan mental yang bisa mengakibatkan stres, sehingga membuat pasien semakin memburuk dan emosinya tidak terkontrol. Salah satu cara untuk menurunkan stres maka dibutuhkanya resilience yang akan membuat pasien kuat dan emosi stabil dalam menghadapi rintangan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui resilience berhubungan dengan stres pada pasien Chronic Kidney Disease dengan hemodialisis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan korelasi. Penelitian dilakukan pada pasien Chronic Kidney Disease dengan Hemodialisis di RSUD Sumedang. Jumlah populasi 172 orang, dengan tekhnik pengumpulan sampel menggunakan simple random sampling yang berjumlah 120 orang. Pengumpulan data memakai instrumen Resilience Scale (RS-14) untuk mengukur resilience, nilai uji validitas dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha α = 0,795 dan stres menggunakan Perceived Stress Scale (PSS-10) nilai uji validitas dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha α = 0.960. Analisis menggunakan korelasi uji Chi-square untuk menilai hubungan antara variabel resilience dan stres. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas 51,7% resilience pasien Chronic Kidney Disease dalam kategori sedang, dan hampir separuh dari pasien 46,7% mengalami stres sedang. Hasil uji Chi-Square resilience dengan stres terdapat nilai signifikan yaitu <0,001. Kesimpulannya resilience dapat mempengaruhi stres pada pasien Chronic Kidney Disease dengan hemodialisis di RSUD Sumedang.