2022
DOI: 10.36424/jpsb.v8i2.329
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Filosofis Budaya Peler Manggarai Dalam Terang Filsafat Dialogis Martin Buber

Abstract: Penelitian ini berfokus pada penggalian nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam budaya pele rsuku Kasong Manggarai-Flores-Nusa Tenggara Timur. Budaya peler adalah ritus yang berisi penghormatan dan rekonsiliasi terhadap alam ciptaan. Karena itu, menggali kekayaan filosofis yang terkandung dalam budaya peler merupakan bentuk penghormatan terhadap kekayaan kearifan lokal. Kearifan lokal ialah filsafat yang hidup di dalam hati masyarakat berupa kebijaksanaan hidup yang melukiskan kedalaman batin manusia dan k… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(13 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…The fertile land in Manggarai is utilized by the people to cultivate crops such as corn, rice, sorghum, bananas, and more. Additionally, they grow commercial crops like coconut, vanilla, candlenut, coffee, and others (Adon, 2016). This is why the Penti celebration is maintained by the Manggarai people as a form of gratitude for the abundant provisions of nature that sustain their lives.…”
Section: Penti Culture In Manggarai Communitymentioning
confidence: 99%
“…The fertile land in Manggarai is utilized by the people to cultivate crops such as corn, rice, sorghum, bananas, and more. Additionally, they grow commercial crops like coconut, vanilla, candlenut, coffee, and others (Adon, 2016). This is why the Penti celebration is maintained by the Manggarai people as a form of gratitude for the abundant provisions of nature that sustain their lives.…”
Section: Penti Culture In Manggarai Communitymentioning
confidence: 99%
“…Sebagaimana dijelaskan dalam bagian pelaksanaan kegiatan, pelatihan perlu dilaksanakan pada malam hari di rumah adat. Hal ini akan membantu mengembalikan dan meningkatkan fungsi rumah adat sebagai pusat aktivitas budaya (Adon, 2022). Selain itu, dapat dikembangkan pula keterampilan budaya lain seperti seni tari, lagu dan music tradisional.…”
Section: Monitoring Dan Evaluasiunclassified
“…Eksistensi dan peran laki-laki dituangkan dalam tradisi caci (tari perang) yang diselenggarakan di natas (Nggoro et al, 2019). Secara filosofis mbaru gendang adalah simbol identitas dan pusat, jika dikaji dari simbol, bentuk dan fungsinya (Adon, 2022). Nilai-nilai kearifan lokal dikaji melalui ritus tiba meka melalui identifikasi tata cara dan kajian etnopedagogi, sehingga dihasilkan enam tahap dalam ritus tiba meka (penyambutan tamu), yaitu reis tiba di'a, raes agu raos cama laing, pandeng cepa, inung wae kolang, tegi reweng, dan wali di'a (Ndiung, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun bentuk compang yang umumnya lingkaran (Widyawati et al, 2022) tidak terdapat di Todo karena berbentuk segi empat. Menurut Adon (2022), natas umumnya berupa segi empat sebesar lapangan sepakbola yang fungsinya sebagai tempat kegiatan sosial dan upacara adat. Upacara ritual adat berupa tarian kebanyakan juga membentuk lingkaran (Perdana, 2016), sehingga kegiatan ini dapat ditampung di dalam natas yang berbentuk lingkaran atau bentuk lainnya.…”
Section: Bentuk Dan Orientasi Natasunclassified