2022
DOI: 10.47945/tasamuh.v14i1.492
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Jiwa menurut Ibnu Sina dan Aristoteles

Abstract: Kajian tentang Jiwa menurut Ibnu Sina menjadi perhatian karena menjadi rujukan bagi beberapa muslim lainnya, Banyak para tokoh menguraikan keberadaannya. Namun dalam kajian, anggapan para filosof Muslim dalam menguraikan masalah hanya menyalin ulang dari para filosof Yunani Aristoteles.Hal ini dinegasikan oleh salah satu tokoh filosof Muslim, yaitu Ibnu Sina. Ia menegaskan dalam filsafat Islam yang berasaskan wahyu berbeda dengan Yunaniyang berasaskan rasio. Berangkat dari uraian tersebut makalah ini akan meng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
7

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
7
Order By: Relevance
“…If contemporary knowledge is guided by doubt, then, on the contrary, Islamic knowledge is guided by hikmah while based on Revelation and intuition. (Kusuma, 2022a) Therefore, we can conclude that the epistemological goal in Islamic knowledge is not only to describe what happens with the natural world but also discovering the proper meaning of every fact, sign, and symbol of it. (Kubro et al, 2022) In addition, there are things whose ultimate, primordial meaning cannot be grasped by the intellect; and those deeply rooted in knowledge accept them as they are through true belief which we call īmān.…”
Section: Build Hrd With Worldview Educationmentioning
confidence: 99%
“…If contemporary knowledge is guided by doubt, then, on the contrary, Islamic knowledge is guided by hikmah while based on Revelation and intuition. (Kusuma, 2022a) Therefore, we can conclude that the epistemological goal in Islamic knowledge is not only to describe what happens with the natural world but also discovering the proper meaning of every fact, sign, and symbol of it. (Kubro et al, 2022) In addition, there are things whose ultimate, primordial meaning cannot be grasped by the intellect; and those deeply rooted in knowledge accept them as they are through true belief which we call īmān.…”
Section: Build Hrd With Worldview Educationmentioning
confidence: 99%
“…Sedangkan menurut Abdurrahmat fatoni menyatakan sebuah makna yang terpisah menjadi 4 suku kata yaitu manajemen, sumber, daya, manusia Sumber daya manusia yang menjadikan manusia sebagai sumber daya yang optimal dalam suatu pembangunan. (Kusuma, 2022) Adapun dasar dalam filosofis ekonomi Islam menyatakan bahwa fungsi sumber daya manusia baik dalam konteks individu ataupun anggota masyarakat adalah sebagai khalifah Allah di muka bumi . (Osman dkk.,t.t.,hlm.…”
Section: Hasil Penelitian 31 I-hrd Dan Strategiunclassified
“…Orang beradab adalah yang dapat memahami dan meletakkan sesuatu pada tempatnya, sesuai dengan harkat dan martabat yang ditentukan oleh Allah. Di dalam Islam, orang yang tidak mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan, (Muhammad Syifa'urrahman & Amir Reza Kusuma, 2022) "Orang baik" atau good man, bisa dikatakan sebagai manusia yang memiliki berbagai nilai keutamaan dalam dirinya. Dengan berpijak kepada konsep adab dalam Islam, maka "manusia yang baik" atau "manusia yang beradab", adalah manusia yang mengenal Tuhannya, mengenal dan mencintai Nabinya,(Syed Muhammad Naquib Al-Attas, 2011, hlm.…”
Section: Pendidikan Jiwa Dan Syariahunclassified
See 1 more Smart Citation
“…tenang. (Kusuma, 2022) sumbangan pemikiran para filosof muslim yang berusaha menfilter dari pemikiran para filosof Yunani yang kemudian dimodifikasi dengan formulasi baru sesuai ajaran Islam. Mengenai pemikiran filsafat, Para filosof muslim di satu sisi terpengaruh oleh cara berfikirnya para barat disisi lain tidak begitu saja menerimanya langsung secara keseluruhan dan menggunakan elemen worldview.…”
unclassified