2021
DOI: 10.37542/iq.v3i02.131
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Kesetaraan Gender Perspektif Fatima Mernissi dan Implikasinya dalam Pendidikan Islam

Abstract: Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk setiap manusia memperoleh perlakuan yang sama, adil, dan merata dalam kehidupan kesehariannya didalam segi aspek apapun terlebih dalam dunia pendidikan. Dan juga menghapus ideologi patriarki yang mengaharuskan kedudukan laki-laki di atas perempuan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode kualitatif deskriptif, di dalamnya penulis mencoba menjabarkan apa saja  yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Fatima Mernis… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
10

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
10
Order By: Relevance
“…Kebudayaan, kegiatan di bidang pendidikan, dan pertahanan atau keamanan nasional (hankamnas), serta akses yang adil terhadap manfaat kemajuan ini. (Afif et al, 2020).…”
Section: A Pengertian Kesetaraan Genderunclassified
“…Kebudayaan, kegiatan di bidang pendidikan, dan pertahanan atau keamanan nasional (hankamnas), serta akses yang adil terhadap manfaat kemajuan ini. (Afif et al, 2020).…”
Section: A Pengertian Kesetaraan Genderunclassified
“…Laki-laki dan perempuan berbeda, yang mengarah pada ketidakadilan di antara mereka. Contoh ketidaksetaraan gender antara lain perbedaan antara peran, tanggung jawab, dan posisi laki-laki dan perempuan serta pengaruh hukum, aturan, dan kebijakan (Afif et al, 2020). Gender berlaku untuk laki-laki dan pula perempuan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Amina Wadud menegaskan seorang mufassir haruslah memiliki worldview. Menurut Fatima Mernissi, konsep persamaan laki-laki dan perempuan didasari nilai-nilai dalam nash, sedangkan marginalisasi perempuan dalam kehidupan publik merupakan konstruksi social (Afif et al, 2021). Sehingga kesetaraan gender b e r m a k n a kesamaan kondisi antara laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan yang sama di berbagai aspek kehidupan sehingga perempuan memiliki kebebasan untuk memasuki sector tersebut (Saputra et al, 2021).…”
Section: Kajian Pustakaunclassified