Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk setiap manusia memperoleh perlakuan yang sama, adil, dan merata dalam kehidupan kesehariannya didalam segi aspek apapun terlebih dalam dunia pendidikan. Dan juga menghapus ideologi patriarki yang mengaharuskan kedudukan laki-laki di atas perempuan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode kualitatif deskriptif, di dalamnya penulis mencoba menjabarkan apa saja yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Fatima Mernissi memandang bahwa pendidikan adalah suatu tahap awal dalam pendidikan Islam. Dimana orang tua berperan sebagai guru pertama di rumah. Materi bahan pembelajaran maupun pengetahuan agama, kebudayaan dan adat istiadat sosial. Dalam hal ini Fatima menjelaskan bahwa antara kaum perempuan dan laki-laki, keduanya adalah seorang pendidik dan peserta didik, mereka semua mempunyai kesempatan belajar yang sama karena mereka memilki tanggung jawab yang sama. Hal tersebut sudah terjadi pada zaman Rasul, beliau tidak memecah belah umatnya hanya karena persoalan keagamaan dan keduniaan, seperti perkara sosial dan individual. Fatima memandang bahwa masalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan itu akan terus ada tetapi dalam batas-batas kewajaran dan tanpa menghilangkan aspek kebebasan hak asasi yang melekat pada dirinya, serta tanggung jawab hak asasi individu aupun sosial.
The purpose of this study was to determine the criminalization law of nusyuz behavior both in Islamic law and the Criminal Code, and to know the relevance of Islamic law with the Criminal Code and Law No. 23 of 2004 in criminalization law of nusyuz behavior. The study used juridical normative approach in order to find the principle or the doctrine of positive law relevant to the issues studied, such as the opinions and ideas of jurists on the criminalization of the nusyuz behavior. This study used literature research method, which is a research conducted with data resources obtained from books or other writings relevant to the subject matter. The sources drawn from various works that discuss the problems of the family, the rights and protection of women, domestic violence and some literature on criminal law from the perspective of Islamic law and positive law. From the study, it can be concluded that: First, under the Islamic law, any form of physical violence against the wife is categorized in the form of jarimah (a criminal act) which is regulated in Islamic criminal law (fiqh jinayah). Second, in a substance, criminal law of physical violence against wife in the Domestic Violence Act is part of jarimah, a criminal act besides the soul. According to the Islamic criminal law, criminal act is classified into jarimah takzir.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui tentang sejauh mana relevansi pembiasaan menggunakan jilbab pada anak usia dini dalam rangka mengenalkan nilai nilai agama dan syariat islam kepada anak sejak dini, sehingga akan terlihat jelas bahwa pembiasaan jilbab sejak dini bukanlah perkara yang bertentangan dengan hak asasi anak, namun justru salah satu metode dan langkah awal yang bisa diterapkan oleh setiap orang tua kepada anak anaknya. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode kualitatif, pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini yaitu pendekatan studi dokumen. Pendekatan studi dokumen merupakan kajian yang menitikberatkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Dalam penelitian ini dapat dianalisa bahwa Pembiasaan berjilbab pada anak usia dini adalah suatu pembiasaan yang baik untuk kehidupan sehari-hari. Dan mengajarkan anak untuk mengerjakan kewajiban seorang Muslimah menutup aurat yang baik. Meskipun tidak ada perintah untuk mewajibkan memakai jilbab untuk anak yang belum baligh. Seorang pendidik pun punya kewajiban untuk mengajarkan dan membiasakannya akhlak akhlak yang baik sejak dini. Akhlak dan beretika dalam berbusana pakaian sangat penting untuk kelangsungan pembiasaan anak dimasa yang akan datang. Dan mengajarkan anak di usia dini dapat menjadi kebiasaan anak hingga usia remaja bahkan lanjut usia.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektifitas media audio dalam mengenalkan Gerakan shalat pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas, dimana terdiri dari tiga siklus. Terdapat sepuluh indikator yang dijadikan acuan dalam lembar penilaian observasi. Diantara nya anak mampu melakukan gerakan takbiratul ihram dengan benar, sedekap dengan benar, rukuk dengan benar, i’tidal dengan benar, sujud dengan benar, duduk iftirosy dengan benar,duduk tasyahud awal dengan benar, duduk tasyahud akhir dengan benar, gerakan salam dengan benar,gerakan-gerakan shalat dengan urut dari awal hingga akhir.Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan media audio terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan mengenal gerakan sholat pada Anak Usia Dini. Hal tersebut terlihat dari presentase yang diperoleh dari tiap siklus. Dimana siklus pertama diperoleh presentase 39%, lalu siklus kedua 75% dan siklus ketiga 97%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.