2017
DOI: 10.29210/119800
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Stres Akademik Siswa

Abstract: Siswa yang mengalami stres akademik memiliki persepsi yang maladaptif terhadap tuntutan akademik. Stres akademik adalah persepsi subjektif terhadap suatu kondisi akademik atau respon yang dialami siswa berupa reaksi fisik, perilaku, pikiran, dan emosi negatif yang muncul akibat adanya tuntutan sekolah atau akademik. Hal ini menunjukkan perlu adanya upaya guru Bimbingan dan Konseling atau konselor untuk melakukan pengembangan pada praktik pelayanan Binbingan dan konseling untuk meningkatkan kualitas atau potens… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

1
50
0
124

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2
1
1

Relationship

3
6

Authors

Journals

citations
Cited by 161 publications
(175 citation statements)
references
References 2 publications
1
50
0
124
Order By: Relevance
“…Masa perkembangan remaja adalah periode dalam perkembangan individu yang merupakan masa mencapai kematangan mental, emosional, sosial, fisik dan pola peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa (Hurlock, 1991;Malahayati 2010), sehingga menimbulkan karakteristik (Zola, N., Ilyas, A., & Yusri, Y., 2017) yang berbeda antara satu remaja dengan remaja lain. Perubahan yang terjadi pada masa remaja seperti pertumbuhan secara cepat baik fisik, psikis (stress, anxiety, depresi) (Taufik, T., & Ifdil, I., 2013;Barseli, M., & Ifdil, I., 2017;Zola, N., Fadli, R. P., & Ifdil, I., 2018;Sandra, R., & Ifdil, I., 2015;Wardi, R., & Ifdil, I., 2016;Annisa, D. F., & Ifdil, I., 2016). dan sosial menimbulkan banyak persoalan dan tantangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masa perkembangan remaja adalah periode dalam perkembangan individu yang merupakan masa mencapai kematangan mental, emosional, sosial, fisik dan pola peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa (Hurlock, 1991;Malahayati 2010), sehingga menimbulkan karakteristik (Zola, N., Ilyas, A., & Yusri, Y., 2017) yang berbeda antara satu remaja dengan remaja lain. Perubahan yang terjadi pada masa remaja seperti pertumbuhan secara cepat baik fisik, psikis (stress, anxiety, depresi) (Taufik, T., & Ifdil, I., 2013;Barseli, M., & Ifdil, I., 2017;Zola, N., Fadli, R. P., & Ifdil, I., 2018;Sandra, R., & Ifdil, I., 2015;Wardi, R., & Ifdil, I., 2016;Annisa, D. F., & Ifdil, I., 2016). dan sosial menimbulkan banyak persoalan dan tantangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Disinilah letak tantangan kehidupan terutama bagi orang-orang dewasa, yaitu untuk tetap dapat mengatasi berbagai permasalahan dalam kehidupan dengan tetap menjaga kualitas dirinya dalam berkarya di lingkungan tempat hidupnya (Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I., 2018) Salah satu karakter individu yang sudah dewasa menurut Allport (dalam Feist & Feist, 2011) adalah mampu mengatasi permasalahan kehidupannya dengan baik atau mampu menahan reaksi yang berlebihan terhadap masalah yang dihadapinya dan mentoleransi frustrasi. Di era yang sudah semakin maju ini, pribadi dewasa akan menghadapi permasalahan yang juga semakin kompleks dan membutuhkan kepiawaian dalam pemecahannya (Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N., 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun pada umumnya remaja tidak mampu memfilter hal-hal baik ataupun buruk dari internet tersebut, sehingga remaja rentan terkena dampak negatif dari penggunaannya. Diantara dampak negatif dari penggunaan internet adalah kedisiplinan belajar remaja menurun, muncul stres dan kecemasan, serta kehilangan konsep diri (Reski, Taufik, & Ifdil, 2017;Barseli, & Ifdil, I., 2017;Zola, Fadli, & Ifdil, I., 2018;Annisa, & Ifdil, I., 2016;Alizamar, et al, 2018;Thanoesya, Syahniar, & Ifdil, I., 2016) Pada tahap perkembangannya, remaja berada pada tahap krisis identitas, cenderung mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah terpengaruh oleh teman-teman sebayanya (Sarwono, 2004). Individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada umumnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan bebas untuk menyatakan pikiran, perasaan dan kreatif.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seseorang yang kecanduan internet akan kesulitan mengembangkan kemampuan atau kecakapannya dalam berhubungan dengan orang lain sehingga membuat hubungan sosial dan interaksi mereka dengan keluarga, teman dan orang disekitarnya menjadi kurang baik serta mengalami prestasi akademik yang menurun (Jannah, Mudjiran, & Nirwana, 2015). Remaja yang kecanduan internet dapat mengalami gangguan panik, stress (Wardi, & Ifdil, 2016;Barseli, Ifdil, & Nikmarijal., 2017;Zola, Fadli, & Ifdil., 2018) dan anxiety (Annisa, & Ifdil, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified