The Musical Pattern of Keroncong and Tenor Instruments in the Keroncong Irama Orchestra Jakarta. This study discusses the musical pattern of keroncong and tenor instruments and their application to the songs "Cente Manis" and "Sambel Cobek". Both of these instruments are the identity of the Jakarta style of keroncong. The study was conducted with a descriptive qualitative approach. The data was collected through observation, interviews, and documentation. Based on the results of the study, it was found that the origin term of keroncong musical instrument came from the sound of the instrument itself. The term of tenor refers to the term for the highest male voice. The techniques of playing musical instruments of keroncong and tenor were also found, namely rasguaedo (prung), strumming, arpeggio, and by strumming on each string one by one. The techniques of playing the keroncong and tenor instruments include double ankle, double back play, old format and style. The four patterns of musical playing depend on the played songs and the agreement of the personnel.
ABSTRAKPenelitian ini mendiskusikan pola permainan alat musik keroncong dan tenor serta penerapannya pada lagu "Cente Manis" dan "Sambel Cobek". Kedua alat musik ini merupakan identitas keroncong gaya Jakarta. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa asal mula istilah alat musik keroncong berasal dari bunyi alat musik itu sendiri. Istilah tenor merujuk pada istilah suara laki-laki tertinggi. Ditemukan juga teknik permainan alat musik keroncong dan tenor yaitu teknik rasguaedo (prung), strumming, arpeggio dan dengan cara dipetik satu-satu pada setiap senar. Teknik memainkan alat musik keroncong dan tenor tersebut meliputi pola permainan dobel engkel, dobel balik, format dan gaya lama. Permainan keempat pola tersebut bergantung pada lagu yang akan dibawakan dan kesepakatan para personilnya.Kata kunci: cente manis; tenor; Irama Jakarta tradisi tetap dikenal dan digemari oleh masyarakat pendukungnya (Kautzar, 2019).Dari berbagai fenomena yang tampak, penamaan karya itu bukan hanya sebatas kepada arti musik keroncong saja, tetapi lebih bermakna sebagai suatu identitas dalam perkembangan musik keroncong yang mempunyai paradigma estetika
PendahuluanMusik keroncong sebagai salah satu budaya Indonesia sejak dulu telah diwarnai dengan keragaman karya dan dinamika wacana. Keberagaman ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas, agar kesenian daerah atau seni
ABSTRACTThe abstract is a summary of the article. It is consist of aim/goal/problem of research, research methods, results and discussion, and conclusion. Implications or recommendation can be added in the abstract. The abstract must be written in 150-250 words. The abstract must not contain lengthy background information and have no reference to figure, table, equation, any bibliographical reference either coming within or other article. The language of abstract must be clear and con...