2022
DOI: 10.15575/jra.v2i1.17122
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsepsi Pengendalian Diri dalam Perspektif Psikologi Sufi dan Filsafat Stoisisme: Studi Komparatif dalam Buku Karya Robert Frager dan Henry Manampiring

Abstract: Self-control based on spiritual elements can be said to be the cause of human obstruction in achieving peace and happiness. Thus, this study aims to uncover the concept of self-control in the perspective of sufi psychology and stoicism philosophy that is able to answer the problems of life today in achieving peace and happiness. In its preparation, this article uses qualitative methods with a library approach and is analyzed comparatively. The results and discussions of this study include an explanation of sel… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Prinsip utama dalam filsafat stoik kemudian adalah "hidup selaras dengan alam (in accordance with nature)." Dalam konteks manusia, kata "nature" dapat didefinisikan sebagai rasio, nalar, akal sehat, dan kemampuan untuk melakukan kebajikan (Fajrin, Mud'is, & Yulianti, 2022). Menurut Manampiring (2019), manusia yang hidup selaras dengan alam adalah mereka yang hidup sesuai dengan fitrahnya, atau makhluk bernalar.…”
Section: Filsafat Stoikisme: Kendali Emosi Dan Penerimaan Terhadapunclassified
“…Prinsip utama dalam filsafat stoik kemudian adalah "hidup selaras dengan alam (in accordance with nature)." Dalam konteks manusia, kata "nature" dapat didefinisikan sebagai rasio, nalar, akal sehat, dan kemampuan untuk melakukan kebajikan (Fajrin, Mud'is, & Yulianti, 2022). Menurut Manampiring (2019), manusia yang hidup selaras dengan alam adalah mereka yang hidup sesuai dengan fitrahnya, atau makhluk bernalar.…”
Section: Filsafat Stoikisme: Kendali Emosi Dan Penerimaan Terhadapunclassified
“…Selain itu, stoisisme juga menganut konsep amor fati yang berarti mencintai takdir (Manampiring, 2018). Salah satu penelitian sejenis adalah kajian Fajrin et al (2022) yang mengungkapkan bahwa psikologi sufi dan filsafat stoisisme memiliki dasar kebijaksanaan yang berbeda, meskipun terdapat kesamaan pendapat bahwa untuk menciptakan hidup yang tenteram diperlukan adanya pengendalian persepsi sebagai pengendalian diri yang paling dasar. Lebih lanjut, belum terdapat penelitian yang membahas mengenai nilai-nilai filsafat stoisisme dengan Islam.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konteks hidup selaras dengan alam pada manusia adalah adanya satu hal yang hanya dimiliki oleh manusia yang membedakannya dengan makhluk lain yaitu akal, nalar, rasio, dan kemampuan menggunakan ketiga hal tersebut untuk menerapkan empat keutamaan (virtues) dalam hidup. Nilai paling mendasar dari menjadi manusia adalah mampu melakukan kebaikan dan menggunakan nalarnya (Fajrin et al, 2022). Stoisisme memberikan alasan yang mengharuskan manusia untuk hidup selaras dengan alam yaitu untuk menciptakan hidup yang bahagia dan terbebas dari emosi negatif, maka manusia harus hidup selaras dengan alam dengan cara menggunakan nalar.…”
Section: Keterkaitan Hidup Selaras Dengan Alam Dan Sunatullahunclassified