2019
DOI: 10.35730/jk.v10i2.401
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsistensi Penggunaan Kondom Pada Komunitas Homoseksual Sebagai Faktor Resiko Penularan Hiv Aids

Abstract: Hasil pemetaan oleh KPAKota Bukittinggi terdapat 67 titik hospot homoseksual dengan populasi kunci sebanyak 456 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis mendalam keterkaitan jumlah pasangan seksual dan pemakaian kondom pada komunitas homoseksual dengan kejadian HIV AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus adalah semua homoseksual di Kota Bukittinggi tahun 2017 sebanyak 465 orang dan jumlah sampel kasus 19 orang (homoseksual… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
1
10

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
1
10
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil penelitian didominasi oleh pasien pendidikan tinggi, hal ini berbeda dengan yang dilakukan di Puskesmas Kertapati tahun 2016, status pendidikan rendah lebih banyak dibandingkan dengan status pendidikan tinggi, karena pada saat ini, baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah memiliki perilaku sehari hari yang sama, seperti aktivitas sosial sehari hari, sehingga pertumbuhan kejadian TB paru dapat berkembang pada seseorang dengan berpendidikan tinggi (12). Berdasarkan hasil penelitian didominasi oleh pasien status bekerja, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kertapati tahun 2016 (13).…”
Section: Cunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Berdasarkan hasil penelitian didominasi oleh pasien pendidikan tinggi, hal ini berbeda dengan yang dilakukan di Puskesmas Kertapati tahun 2016, status pendidikan rendah lebih banyak dibandingkan dengan status pendidikan tinggi, karena pada saat ini, baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah memiliki perilaku sehari hari yang sama, seperti aktivitas sosial sehari hari, sehingga pertumbuhan kejadian TB paru dapat berkembang pada seseorang dengan berpendidikan tinggi (12). Berdasarkan hasil penelitian didominasi oleh pasien status bekerja, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kertapati tahun 2016 (13).…”
Section: Cunclassified
“…Paparan infeksi TB pada lingkungan kerja sangat berisiko menyebabkan seseorang terkena penyakit TB paru, lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi terinfeksi TB, seperti petugas pelayanan kesehatan/laboratorium, dan pekerjaan yang berisiko terpapar banyak material yang dapat mendorong terjadinya infeksi seperti pekerja tambang. Seseorang yang bekerja berisiko terkena TB paru sebesar 1,5 kali dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja (12).…”
Section: Cunclassified
“…Selain itu, 26% masyarakat yang dapat mengetahui mengidentifikasi tanda dan gejala umum TB, dan 19% orang yang mengetahui bahwa pengobatan TB adalah gratis. [3] Di Indonesia ada tahun 2019 angka kejadian TB pada naka mencapai 63.111 kasus dengan total kasus 845.000 atau setara dengan 0,7% dari seluruh kasus TB di Indonesia dengan jumlah kasus TB pada anak usia 5-14 tahun 31.299 kasus atau 0,49 % dan 31.812 kasus TB pada anak usia 0-4 tahun atau setara dengan 0,5% dari seluruh total kasus TB pada anak. [4] Salah satu penyebab tingginya prevalensi dan jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya penyakit paru-paru dan berbagai gejala yang disebabkan oleh tuberculosis yang dapat berakibat fatal apabila tidak diobati dengan segera.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Komunitas Homoseksual di Bukittinggi diketahui bahwa LSL yang tidak konsisten dalam menggunakan kondom 16,2 kali lebih berisiko untuk tertular HIV-AIDS. 5 Secara teoritis efektivitas kondom jika tidak terjadi kesalahan dalam penyimpanan dan penggunaan mencapai 98%. 6 Penelitian yang dilakukan pada remaja LSL di Kota Jambi menunjukkan bahwa hanya 25 dari 84 LSL yang menggunakan kondom secara konsisten.…”
unclassified
“…7 Hasil penelitian lain di Kota Bukittinggi, ditemukan hanya 1 dari 19 LSL yang konsisten dalam menggunakan kondom. 5 Rendahnya perilaku menggunakan kondom oleh LSL saat melakukan hubungan seksual di pengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Lawrance Green, perilaku seseorang terhadap kesehatan dilatarbelakangi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi, pendorong dan penguat.…”
unclassified