Tingginya kasus perceraian mencerminkan tidak tercapainya tujuan perkawinan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat kontrol agar tujuan perkawinan dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran budaya belis sebagai alat kontrol dalam pernikahan untuk mencapai tujuan pernikahan yang bahagia dan langgeng. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Sikka, Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan adat belis berperan sebagai alat pengontrol tingkah laku kedua mempelai dalam mencapai tujuan perkawinan yang bahagia dan langgeng hingga maut memisahkan. Tujuan langgengnya perkawinan dapat dicapai dengan menerapkan belis sehingga memperkecil resiko perceraian yang dipicu oleh masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan budaya lain seperti budaya kematian atau budaya makan dari berbagai daerah di Indonesia agar lebih banyak literatur tentang sistem pengendalian manajemen dari segi budaya dan dapat melakukan observasi sehingga memperkaya data penelitian.
Kata kunci : Belis; Budaya; Pengendalian; Pernikahan; Sistem Pengendalian Manajemen