Kecemasan Matematika merupakan salah satu faktor psikologis yang menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar matematika pada setiap jenjang usia. Mathematics Anxiety (MA) adalah kondisi seseorang yang merasa tegang, khawatir, dan takut dengan hal-hal yang berkaitan dengan matematika. Mahasiswa calon guru mengalami kecemasan mengajar matematika dikarenakan belum mampu menguasai cara mengajar matematika dan mengembangkan materi/bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mathematics anxiety (MA) calon guru matematika di FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tadris matematika semester 3 yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dan observasi. Hasil observasi menyatakan bahwa dari 40 mahasiswa calon guru matematika semester tiga yang menjadi sampel, sebanyak 28 (70%) mahasiswa calon guru berada pada tingkat MA kategori tinggi, 2 (5%) mahasiswa berada pada tingkat MA kategori sedang, dan 10 (25%) mahasiswa berada pada tingkat kecemasan matematika kategori rendah. Hasilnya, gejala-gejala kecemasan matematika yang dialami oleh sebagaian mahasiswa ternyata tidak lagi nampak saat mereka berinteraksi dengan matematika di luar kelas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa faktor emosional berperan dalam kinerja matematika dan kecemasan matematika. Hal inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai kecemasan Matematika semu (Pseudo), yakni mahasiswa yang menunjukkan gejala-gejala perilaku, fisik dan/atau kognitif kecemasan Matematika hanya pada saat-saat tertentu. Kecemasan ini lebih dominan tampak padadomain attitude, dimana mereka merasa takut dan tidak percaya diri pada saat melakukan praktik mengajar.