<p>Ketersediaan air di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes saat musim kemarau sangat terbatas. Bahkan, setiap musim kemarau Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan bantuan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Belum adanya kajian potensi air tanah di daerah tersebut menyebabkan persoalan kekeringan tidak dapat diatasi dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, kajian pemodelan air tanah sangat diperlukan untuk mengetahui potensi dan sebaran air tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes. Tujuan dari kajian ini adalah membuat pemodelan air tanah untuk menentukan zona resapan (<em>recharge</em>)<em> </em>dan keluaran (<em>discharge</em>). Pengambilan data muka air tanah dilakukan pada 42 sumur yang tersebar di Desa Kutayu. Data muka air tanah dianalisis menggunakan metode <em>finite difference </em>atau beda hingga, yaitu menyelesaikan persamaan diferensial dengan membagi bidang menjadi segi empat sama luas. Hasil pengukuran menunjukkan muka air tanah terdalam berada pada kedalaman 6,31 m, sedangkan muka air tanah paling dangkal di kedalaman 1,77 m. Pola ketinggian muka air tanah sesuai dengan kontur topografi. Zona <em>recharge </em>terletak pada bagian utara Desa Kutayu. Zona <em>recharge </em>berada pada daerah perbukitan dengan tingkat kerapatan vegetasi yang tinggi. Sedangkan zona <em>discharge </em>mencakup bagian selatan Desa Kutayu. Zona <em>discharge </em>merupakan area pemukiman warga. Berdasarkan hasil pemodelan air tanah didapatkan besar <em>flux </em>0.147 m<sup>3</sup>/detik di zona <em>recharge</em> dan 0.116 m<sup>3</sup>/detik pada zona <em>discharge</em>.</p>