Kota Cerdas Dan Mobilitas Cerdas: Sebuah Tinjauan Literatur

Abstract

Kawasan perkotaan, sebagai pusat kegiatan masyarakat memiliki berbagai macam permasalahan, diantaranya seperti masalah urbanisasi, ketimpangan sosial, lalu lintas. Layanan Informasi BPIW (2017) menuliskan, bahwasanya permasalahan di sektor perkotaan merupakan permasalahan yang masih banyak dihadapi oleh daerah di Indonesia dan harus diselesaikan dengan cara yang efektif.Perkembangan teknologi di dunia saat ini banyak memberikan kemudahan bagi hampir setiap aspek kehidupan, termasuk aspek perkotaan. Dameri (2017) menyebutkan, bahwa teknologi informasi dan komunikasi, setidaknya dalam dua dekade terakhir telah meningkatkan kualitas sebuah kota dan membantu mengatasi masalah yang terjadi di dalamnya. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini memunculkan sebuah konsep baru bernama Smart City atau Kota Cerdas. Menurut Stephenne et al. (2016) konsep Kota Cerdas muncul dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan peluang manajemen dan perencanaan kota yang baik serta berkelanjutan di tengah kompleksitas permasalahan urban yang terjadi pada saat ini.Konsep Kota Cerdas secara global, sudah banyak diterapkan di kota dari berbagai negara. Smart City Index (2020) menjabarkan, ada 109 kota dari berbagai negara yang masuk ke dalam kriteria pemeringkatan yang dilakukan. Untuk Asia Tenggara sendiri, Singapura, Malaysia, serta Indonesia masuk ke dalam segmen pemeringkatan yang dilakukan tersebut. Singapura sebagai negara tetangga Indonesia berada di peringkat pertama dalam pemeringkatan tersebut, mengalahkan Helsinki dan Zurich yang masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga. Kriteria yang digunakan untuk mengukur Smart City ini adalah, Kesehatan dan Keselamatan, Pergerakan atau Mobilitas, Aktivitas di Ruang Terbuka, Kesempatan Untuk Pendidikan dan Bekerja, serta Tata Pemerintahan. Setiap kriteria tersebut dibagi ke dalam dua bagian, secara struktur fisik dan teknologi.Berbagai referensi menjabarkan ada beberapa dimensi Smart City itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Dameri (2017), ada enam dimensi Smart City, yaitu Ekonomi, Masyarakat, Mobilitas