2016
DOI: 10.21082/akp.v8n1.2010.29-48
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Krisis Global Pangan-Energi-Finansial: Dampak dan Respon Kebijakan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

Abstract: The policy effectiveness of food security enhancement and poverty alleviation will be determined by better understanding and adaptation of the global impact and policy response of food-fuel-financial (Triple F) crisis at national level. The analysis is based on the global impact and response of the respective crisis at regional level especially in developing countries, with the ultimate objective to strengthen food security and accelerate poverty alleviation in Indonesia The main output of the study are (a) Tr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2016
2016
2016
2016

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Namun demikian, dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus tersedia dalam berbagai bentuk dan difokuskan pada upaya pengembangan sistem pertanian-energi di atas. Rusastra et al (2010) dalam kajiannya untuk merespons krisis energi menekankan bahwa efektivitas kebijakan ketahanan pangan ditentukan oleh pemahaman dan adaptasi dampak dan kebijakan global krisis panganenergi-finansial. Kajian ini juga menyimpulkan bahwa antisipasi kebijakan global untuk merespons krisis pangan-energi-finansial adalah dengan mengembangan pertanian skala kecil dalam perspektif pertumbuhan dan pemerataan.…”
Section: Dalamunclassified
“…Namun demikian, dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus tersedia dalam berbagai bentuk dan difokuskan pada upaya pengembangan sistem pertanian-energi di atas. Rusastra et al (2010) dalam kajiannya untuk merespons krisis energi menekankan bahwa efektivitas kebijakan ketahanan pangan ditentukan oleh pemahaman dan adaptasi dampak dan kebijakan global krisis panganenergi-finansial. Kajian ini juga menyimpulkan bahwa antisipasi kebijakan global untuk merespons krisis pangan-energi-finansial adalah dengan mengembangan pertanian skala kecil dalam perspektif pertumbuhan dan pemerataan.…”
Section: Dalamunclassified
“…Krisis pangan diawali oleh krisis energi yang memicu kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan. Krisis finansial yang diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi global telah memunculkan fenomena baru yaitu krisis harga pangan (Rusastra et al, 2010). Krisis pangan dan finansial secara simultan berdampak terhadap ketahanan pangan, ketahanan politik, dan stabilitas ekonomi kawasan dan global (von Braunn, 2008).…”
Section: Kontribusi Dan Redifinisi Peran Sektor Pertanianunclassified
“…Harga ekspor biji-bijian meningkat 130 persen untuk gandum, 98 persen untuk beras, dan 38 persen untuk jagung. Kenaikan harga komoditas di pasar global ini merefleksikan derajat krisis pangan global (Rusastra et al, 2010;ADB, 2008). Krisis finansial berdampak terhadap ketersediaan dana investasi untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan pertanian di negara berkembang dengan konskwensi penurunan pendapatan petani dan keberlanjutan usahatani.…”
Section: Kontribusi Dan Redifinisi Peran Sektor Pertanianunclassified
“…Availability of food stuffs in Indonesia, including rice, is determined by the domestic production capacity as well as the domestic and global trade policies. According to Rusastra, Saliem, and Ashari (2010), the policies consist of the policies in food stuff production, supply, exports and imports, and some others. The rice sector is also the largest labor-absorbing sector because it includes the processes of production, processing, and trading as well as the supporting sectors, such as transportation (Saifullah, 2009).…”
mentioning
confidence: 99%