Kualitas Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Masalah kesehatan pada ibu hamil, baik secara fisik maupun psikis memiliki dampak pada kualitas hidup ibu. Di masa pandemi Covid-19, sebanyak 83,9% pelayanan kesehatan dasar tidak bisa berjalan dengan optimal terutama posyandu. Hal ini tentunya memberikan dampak sangat besar terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Kualitas Hidup Ibu Hamil dengan kehamilan risiko tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisoner The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 70 ibu hamil dengan risiko tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kualitas hidup ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi di masa pandemi Covid-19 memiliki kualitas hidup rendah. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup hamil selama masa pandemic Covid-19 yaitu faktor pendidikan, pekerjaan dan status ekonomi
 
 Kata Kunci : Kualitas hidup, Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pandemi Covid-19

Analysis Of Factors Affecting The Incidence Of High-Risk Pregnancies In The Working Area Of The Mubune Health Center, Northern Minahasa District

“…In addition to knowledge, another factor associated with the incidence of high-risk pregnancy is the quality of the mother. The results of research conducted by Katili, et al (2022) prove that there is a significant relationship between maternal quality and the incidence of high-risk pregnancies, which obtained a p value = 0.001. Calou et al (2018) also outlined factors that influence the quality of life of pregnant women with high-risk pregnancies, namely age, education, marital status, employment, depression and economic status.…”

“…Some studies prove that there is a significant relationship between knowledge and the incidence of high-risk pregnancy. Research conducted by Katili, et al (2022) proved that there was a significant relationship between maternal knowledge and the incidence of high-risk pregnancy, which obtained a p value = 0.002. Research conducted by Rukina and Pangastuti (2022) proved that lack of knowledge was associated with the incidence of high-risk pregnancies, which obtained a p value = 0.000.…”

The Relationship Between Physical and Psychological Discomfort on the Quality of Life of Pregnant Women

“…Menurut penelitian yang dilakukan oleh di Tiongkok bahwa kualitas hidup wanita hamil berbeda seiring waktu kehamilannya, meningkat pada trimester pertama dan kedua, dan semakin menurun di trimester akhir. Penelitian yang dilakukan oleh Katili et al (2022) di Gorontalo bahwa sebagian kecil ibu hamil yang tidak bekerja merasakan kualitas hidup buruk, hal tersebut karena pendapatan yang lebih rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan mental yang buruk pada kehamilan sehingga ada kemungkinan untuk terjadinya aborsi, preeklampsia, dan persalinan prematur yang terjadi pada wanita hamil dengan sosial ekonomi tidak mapan. Menurut Alzboon dan Vural (2019) di Yordania bahwa ibu dengan paritas multigravida cenderung memiliki kualitas hidup yang buruk, hal ini dikarenakan meningkatnya tugas rumah tangga dan tugas mengasuh anak yang menimbulkan penurunan pada tingkat kebahagiaan ibu dan berdampak negatif terhadap kualitas hidup ibu.…”