2015
DOI: 10.25041/fiatjustisia.v7no2.376
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kualitas Pelayanan Publik Samsat Lampung Dalam Perspektif Budaya Piil Pesenggiri

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Sementara, berdasarkan pada dokumen literatur yang bersifat resmi, Pi'il Pesenggiri didefinisikan sebagai seluruh hal yang berkenaan dengan sikap hidup, perilaku, serta harga diri yang harus menegakkan serta menjaga nama baik (martabat kelompok maupun pribadi). Pi'il Pesenggiri secara totalitas bermakna memiliki nama besar, tolong menolong, suka bergaul, ramah, mempunyai harga diri, perasaan malu, serta berjiwa besar (Syah 2015).…”
Section: Falsafah Hidup Orang Lampung (Pi'il Pesenggiri)unclassified
“…Sementara, berdasarkan pada dokumen literatur yang bersifat resmi, Pi'il Pesenggiri didefinisikan sebagai seluruh hal yang berkenaan dengan sikap hidup, perilaku, serta harga diri yang harus menegakkan serta menjaga nama baik (martabat kelompok maupun pribadi). Pi'il Pesenggiri secara totalitas bermakna memiliki nama besar, tolong menolong, suka bergaul, ramah, mempunyai harga diri, perasaan malu, serta berjiwa besar (Syah 2015).…”
Section: Falsafah Hidup Orang Lampung (Pi'il Pesenggiri)unclassified
“…As a result, the two indigenous groups are collectively referred to as "sai bumi ruwa jurai" (a land consisting of two ethnic groups) [21,22]. The Saibatin people are often referred to as "peminggir" due to their predominance in the coastal area [21,23], while the indigenous people of Pepadun are primarily concentrated in interior places, such as Kotabumi, Gunung Sugih, Sungkai, Tulang Bawang, and Pubian [24,25].…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%