Salah satu unsur kearifan lokal masyarakat adat Lampung adalah sistem kekerabatan. Secara harfiah kata kekerabatan memiliki makna antara lain kerabat, bersaudara dan satu hubungan garis keturunan. Jadi kekerabatan berarti hubungan dua orang atau lebih yang dianggap memiliki ikatan persaudaraan. Sedangkan fungsi kekerabatan dalam kehidupan masyarakat antara lain adalah memelihara kepedulian dalam pelayanan kepada masyarakat, memelihara rasa tanggungjawab, meningkatkan disiplin kerja, dan menumbuhkan toleransi sosial dalam masyarakat multikultural serta memperkuat ikatan solidaritas sosial. Sementara itu ada beberapa strategi penerapan prinsip kekerabatan diantaranya adalah membuat sanggar budaya dan memperkuat sumber daya masyarakat. Kekerabatan dalam masyarakat adat Lampung pada umumnya terdiri dari 4 (empat) bentuk, yaitu: kerabat atas dasar garis keturunan, kerabat atas dasar perkawinan, kerabat atas dasar ikatan persabatan dan kerabat atas dasar angkon muari (angkat saudara). Sedangkan beberapa faktor yang dapat menghambat pelestarian nilai-nilai kekerabatan, diantaranya adalah masuknya budaya asing, perubahan pola pikir masyarakat dan kesalahpahaman terhadap nilai-nilai kekerabatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam menjaga nilai-nilai kekerabatan di Masyarakat Adat Legun di Desa Bulok, Kalianda, Lampung Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Praktik metode kualitatif ini berusaha memahami dan memaknai interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu yang mengutamakan penghayatan. Informan penelitian ditentukan dengan teknik pengambilan purposive sampling. Hasil penelitian ini memberikan gambaran beberapa faktor yang menghambat terpeliharanya nilai kearifan lokal kekerabatan, antara lain: Pertama, Masuknya budaya asing. Generasi baru menggunakan budaya asing untuk memperoleh rasa empati terhadap orang lain, belajar dari pengalaman, dan mempelajari pengalaman orang lain dengan cara yang lebih maju, praktis dan efisien, sehingga mulai meninggalkan tradisi terutama terait dengan sistem kekerabatan. Kedua, Perubahan pola pikir masyarakat. Perubahan kesadaran masyarakat juga dipengaruhi oleh kondisi masyarakat Lampung yang multikultural dan beragam. Dengan berubahnya pola pikir masyarakat, hal ini secara tidak langsung berdampak pada sulitnya kelompok kepentingan tradisional dalam mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, terutama kearifan local; dan Ketiga adalah kesalahpahaman terhadap nilai-nilai kekerabatan. Sebagian warga masyarakat menganggap kekerabatan sebagai kegiatan pencitraan agar lebih banyak mendapatkan perhatian umum, lantaran tanpa sosialisasi yang konkrit. Dalam waktu yang cukup lama, maka ada kecenderungan terjadi penyimpangan dalam menafsirkan nilai-nilai kekerabatan dengan utuh dan murni.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelestarian makna dan fungsi kearifan lokal nengah-nyappur pada masyarakat adat Marga Legun Paksi Bulok, Kalianda, Lampung Selatan. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif ini dalam prakteknya akan berusaha memahami dan menafsirkan interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tetentu yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Tujuannya adalah untuk membuat sebuah gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode ini cukup relevan untuk diterapkan dalam memperoleh gambaran mengenai nilai kearifan lokal nengah-nyappur latar, makna dan fungsi nengah-nyappur dalam kehidupan masyarakat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Di samping untuk dapat menggali lebih dalam tentang realitas sikap perilaku kearifan lokal nengah-nyappur dalam masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pelestarian makna dan fungsi kearifan lokal nengah-nyappur pada masyarakat adat Marga Legun Paksi Bulok, Kalianda, Lampung Selatan dapat dilakukan dengan cara: membuat sanggar budaya, membuat lembaga penyibang adat, dan memperkuat sumber daya masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.