Di era digital, teknologi pembelajaran aktif merupakan kunci transformasi pendidikan, terutama di sekolah kejuruan menengah, namun implementasinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas teknologi pembelajaran aktif dalam pendidikan kejuruan menengah, terutama dalam konteks pengembangan motivasi karir siswa. Dengan pendekatan mixed-methods, penelitian mengkombinasikan survei skala Likert dan wawancara mendalam, menilai pengalaman dan persepsi siswa serta guru terhadap teknologi. Survei mengukur keterlibatan, motivasi belajar, dan persepsi efektivitas pembelajaran, sementara wawancara mendalam menggali pengalaman dan tantangan dalam implementasi teknologi. Penelitian ini melibatkan 150 siswa dan 30 guru dari berbagai institusi kejuruan untuk memastikan representasi yang luas dari berbagai program studi, tahun ajaran, dan latar belakang guru. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa teknologi pembelajaran aktif signifikan dalam meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, dengan siswa menyoroti interaktivitas dan kolaborasi sebagai aspek positif. Guru juga mencatat peningkatan partisipasi dan interaksi di kelas. Namun, tantangan seperti kebutuhan pelatihan guru yang komprehensif dan peningkatan infrastruktur teknologi teridentifikasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya mengintegrasikan teknologi pembelajaran aktif dalam pendidikan kejuruan menengah dan menekankan perlunya pendekatan holistik, melibatkan pelatihan guru yang efektif, kurikulum adaptif, dan infrastruktur yang memadai, untuk memaksimalkan potensi pendidikan dengan teknologi.