2015
DOI: 10.1097/01.hjh.0000469819.33350.0e
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

L-Arginine Decreases Hypertension in Preeclampsia Model of Rats

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2018
2018
2019
2019

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu L-Arginine di plasma selalu diregulasi untuk menjaga berbagai jalur metabolik yang menjadi salah satu faktor penentu berbagai kondisi patogenik. [12][13][14] Konsentrasi L-Arginine diketahui menurun signifikan pada preeklmapsia dibandingkan wanita hamil normal yang menunjukkan potensi terjadinya gangguan produksi NO. Penelitian pada tikus menunjukkan adanya penurunan hipertensi pada pemberian L-Arginine yang semakin baik dengan dosis yang semakin tinggi dari kontrol (171,13 ± 9,39 mmHg), 25mg (132,38 ± 4,57 mmHg), 50mg (121,00 ± 2,78 mmHg) hingga 75mg (110,50 ± 2,45 mmHg) pada tikus model preeklampsia melalui stimulasi sonic.…”
Section: L-arginin Dan Peran Pada Kehamilanunclassified
“…Oleh karena itu L-Arginine di plasma selalu diregulasi untuk menjaga berbagai jalur metabolik yang menjadi salah satu faktor penentu berbagai kondisi patogenik. [12][13][14] Konsentrasi L-Arginine diketahui menurun signifikan pada preeklmapsia dibandingkan wanita hamil normal yang menunjukkan potensi terjadinya gangguan produksi NO. Penelitian pada tikus menunjukkan adanya penurunan hipertensi pada pemberian L-Arginine yang semakin baik dengan dosis yang semakin tinggi dari kontrol (171,13 ± 9,39 mmHg), 25mg (132,38 ± 4,57 mmHg), 50mg (121,00 ± 2,78 mmHg) hingga 75mg (110,50 ± 2,45 mmHg) pada tikus model preeklampsia melalui stimulasi sonic.…”
Section: L-arginin Dan Peran Pada Kehamilanunclassified
“…Six sigma memiliki konsep menetapkan standar kualitas mencapai 3.4 per satu juta kemungkinan dengan level sigma yang bisa menjadi evaluasi kinerja bagi perusahaan. Di dalam penerapan six sigma faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi defect pada produk dapat diketahui dengan tujuan mengurangi defect yang terjadi pada saat proses produksi dalam peningkatan kualitas (Kusumawati & Fitriyeni, 2017) Six Sigma merupakan metode yang terorganisir untuk mengurangi variasi dalam proses organisasi dengan menggunakan spesialis perbaikan, metode terstruktur, dan metrik kinerja dengan tujuan mencapai tujuan strategis (Schroeder, Linderman, Liedtke, & Choo, 2008). Penerapan Six Sigma secara konsisten mampu menurunkan cacat yang terjadi di proses produksi yang berdampak pada peningkatan jumlah produksi (Nelfiyanti, Rani, & Fauzi, 2018;Supriyadi, Ramayanti, & Roberto, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified