Keberadaan organisme penganggu tanaman (OPT) pada sistem budidaya dalam ember(budikdamber) dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen sementara pengendalian menggunakan pestisida sintetik tidak dapat dilaksanakan karena alasan kompatibilitas. Pemanfaatan pestisida nabati ekstrak daun A. muricata dapat digunakan sebagai pengendali OPT pada sistem budikdamber. Program ini dilaksanakan di kelompok wanita tani (KWT) Mawar Bodas kota Tasikmalaya. Komoditas yang dibudidayakan merupakan tanaman kangkung dan ikan lele. Proses budidaya kangkung dilaksanakan sebanyak dua periode tanam. Pada periode tanam pertama, tidak diaplikasian pengendalian dan pada periode tanam kedua diaplikasikan pestisida nabati daun A. muricata dengan konsentrasi 3%. Parameter yang diamati berupa intensitas serangan OPT, hasil panen tanaman kangkung, respons mortalitas pada ikan lele, serta pemahaman anggota KWT Mawar Bodas dalampembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati. Pestisida nabati A. muricata dengan konsentrasi 3% yang diaplikasi dengan interval 3 hari sekali dapat menurunkan intensitas serangan OPT sebesar 58% dan dapat meminimalisir kehilangan hasil pada tanaman kangkung hingga 8,05% lebih tinggi dibandingkan tanpa pengaplikasian pestisida nabati. Pengaplikasian pestisida nabati ekstrak A. muricata 3% tidak bersifat toksik terhadap tanaman kangkung dan ikan lele pada sistem budikdamber. Sebanyak 93% anggota KWT Mawar Bodas telah menguasai cara pembuatan pestisida nabati dan 86% anggota KWT Mawar Bodas dapat mengaplikasian pestisida nabati dengan benar. Pengabdian ini penting dilaksanakan agar masyarakat mengetahui cara pengendalian OPT ramah lingkungan.