Latihan Otot Berpengaruh Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada  Pasien Diabetes Melitus

Lindayani, Dipa; Rasdini, IGA Ari; Rahayu, VM Endang Sp; Mertha, Made; Wedri, Made

doi:10.34310/jskp.v9i1.605

Cited by 4 publications

(6 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Beberapa faktor yang berkaitan dengan DM dan peningkatan kadar glukosa darah adalah obesitas, riwayat keluarga dan pola hidup yang kurang beraktivitas. Keseluruhan faktor tersebut dapat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang DM khusunya mengenai pola makan yang buruk dan gaya hidup yang dijalani (Jasmani, 2016). Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes melitus akan menyebabkan berbagai komplikasi, baik yang bersifat akut maupun yang kronik.…”

Section: Latar Belakangunclassified

“…Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para pasien untuk memantau kadar glukosa darahnya secara rutin (Jasmani, 2016). Peningkatan prevalensi DM dan komplikasi yang diakibatkanya menunjukkan pentingnya upaya pencegahan.…”

Section: Latar Belakangunclassified

“…Kadar glukosa darah dapat diperiksa sewaktu, dan puasa. Seseorang di diagnosa menderita DM jika dari hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, sedangkan kadar gula darah ketika puasa ≥126 mg/dl (Jasmani, 2016). Diabetes umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku sudah modern dan mapan.…”

Section: Latar Belakangunclassified

See 2 more Smart Citations

Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Serta Resiko Penyakit Degeneratip Pada Masyarakat Di Desa

Nelma,

Ratnalela

2023

mitra_prima

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak - Penyakit degeneratif adalah suatu kondisi terjadinya penurunan fungsi sel sebelum waktunya sehingga menyebabkan penurunan derajat kesehatan. Beberapa contoh penyakit degeneratif adalah diabetes melitus, hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, stroke, osteoporosis, kanker dan sebagainya.Salah satu penyakit degeneratif dengan proporsi tertinggi adalah diabetes melitus Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Departemen Kesehatan, menunjukan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesiasebesar 6,9%. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan provinsi yang ada di Indonesia, prevalensi diabetes melitus tertinggi terdapat di Yogyakarta. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan terhadap 100 responden di Desa Mbaruai Kecamatan Biru – Biru Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah responden perempuan dan responden laki-laki. Dari hasil pemeriksaan gula darah yang dilakukan di peroleh 72 orang (72 % ) kadar gula darahnya dalam batas normal dan 28 orang ( 28 %) kadar gula darahnya meningkat. Faktor pendukung pemeriksaan glukosa darah adalah faktor psikologis, sosial, ekonomi dan akses faktor penghambatnya adalah sikap terhadap penyakit, ketidakpatuhan selama menjalankan terapi, terutama pada lanjut usia dan persepsi tehadap jaminan kesehatan. Pengalaman dalam menjalankan merawat diri sendiri (self care) di pengaruhi oleh proses penuaan. Pemberian edukasi dan konseling kefarmasian sebaiknya tidak hanya berorientasi pada terafi farmakologi saja, namun juga memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengubah perilaku, kepatuhan diet pasien serta mempertimbangkan faktor psikologis dalam pengelolaan Diabetes, sehingga kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik. Diharapkan Masyarakat dapat memeriksakan dirinya secara rutin. Mematuhi Program asupan diet dari ahli gizi yang ada di puskesmas. Selalu memberikan edukasi dan konseling pagi penderita Diabetes untuk menurunkan angka prevalensi penderita Diabetes. Diharapkan tenaga Kesehatan dan pembuat kebijakan untuk merencanakan langkah selanjutnya yang ditempuh dalam Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Diabetes.

show abstract

Section: Latar Belakangunclassified

See 1 more Smart Citation

Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Serta Resiko Penyakit Degeneratip Pada Masyarakat Di Desa

Nelma,

Ratnalela

2023

mitra_prima

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Berikut adalah tabel realisasi kegiatan : Adanya hubungan edukasi oleh perawat dengan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus. Oleh sebab itu, disarankan agar perawat atau tenaga kesehatan meningkatkan kualitas edukasi pada pasien Diabetes Mellitus melalui kegiatan pelatihan khusus edukator Diabetes Mellitus (Jasmani & Rihiantoro, 2016). Berdasarkan peneltian lainnya, memiliki pendapat yang sama bahwa dengan memberikan edukasi Diabetes Mellitus dan video menjadi lebih paham mengenai penyakit DM dan meningkatnya pengetahuan terkait cara menggunakan glukometer (Sholikah et al, 2021).…”

Section: Pembahasanunclassified

Edukasi Diabetes Mellitus Dan Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

T.Eltrikanawati,

Fedillah Nurhafifah

2023

Sambulu_Gana

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Penyakit ini bersifat kronis dan jumlah penderitanya terus meningkat di seluruh dunia sejalan dengan bertambahnya jumlah populasi, usia, prevalensi obesitas, dan penurunan aktivitas fisik. Akibatnya, jumlah penderita akan berlipat ganda dalam satu dekade mendatang sehingga akan menambah beban biaya pelayanan di bidang kesehatan, terutama di negara berkembang. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: untuk melakukan edukasi kesehatan tentang Diabetes Mellitus kepada masyarakat dan mengetahui jumlah kadar glukosa darah penderita Diabetes Mellitus. Metode kegiatan ini adalah dengan memberikan informasi dan pemeriksaan kesehatan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penelitian yang dilakukan pada 25 pasien didapatkan banyak yang tidak mengetahui pentingnya pemeriksaan kadar glukosa darah secara rutin pada pasien Diabetes Mellitus, pasien mampu menjawab dan menjelaskan pentingnya pemeriksaan kadar glukosa darah secara rutin dan pemahaman Diabetes Mellitus. Hasil penilaian setelah diberikan edukasi kesehatan tentang diabetes mellitus adalah semua pasien bersedia memeriksakan kadar glukosa darahnya. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan tentang diabetes mellitus serta adanya kesadaran untuk melakukan pentingnya pemeriksaan kadar glukosa darah secara rutin di pelayanan kesehatan.

show abstract

“…Prevention and control of diabetes can be achieved through early detection [6]. Regular blood glucose level testing is an early detection effort for diabetes mellitus [7]. Blood glucose level testing can be conducted through invasive and non-invasive methods.…”

mentioning

confidence: 99%

Comparison of Ensemble Method Performance in Classifying Blood Sugar Levels Output from Non-Invasive Device

Alfi Indah Nurrizqi,

Erfiani,

Agus Mohamad Soleh

2024

Int J Sci Res Sci Eng Technol

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes Mellitus (DM) is a persistent health issue in many countries and is a leading cause of heart disease, kidney failure, and blindness The International Diabetes Federation (IDF) estimated in 2019 that at least 463 million people worldwide aged 20-79 suffer from diabetes. This number is expected to rise to 578 million by 2030 and 700 million by 2045. Machine learning is a type of machine learning that is very helpful in various fields, including healthcare. In classification cases, ensemble methods classify by combining decisions from several other models, one way being through majority voting. Ensemble methods often produce more accurate classification or prediction results. Several ensemble methods include random forest, extra trees, rotation forest, and double random forest. The data used in this study is part of research on the development and clinical testing of a prototype non-invasive blood glucose monitoring device by the non-invasive biomarking team at IPB. The data includes both invasive and non-invasive blood glucose measurements collected in 2019. This study compares the performance of the random forest, extra trees, rotation forest, and double random forest models on blood glucose level data obtained from non-invasive devices. The research results show that the Rotation Forest algorithm is the best model, with the highest average accuracy compared to the other three algorithms, achieving an accuracy level of 0.7142857 (71.42%).

show abstract

Latihan Otot Berpengaruh Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus

Cited by 4 publications

References 2 publications

Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Serta Resiko Penyakit Degeneratip Pada Masyarakat Di Desa

Edukasi Dan Deteksi Dini Diabetes Mellitus Sebagai Upaya Mengurangi Prevalensi Serta Resiko Penyakit Degeneratip Pada Masyarakat Di Desa

Edukasi Diabetes Mellitus Dan Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Comparison of Ensemble Method Performance in Classifying Blood Sugar Levels Output from Non-Invasive Device

Contact Info

Product

Resources

About