Tanah longsor merupakan bencana tahunan yang senantiasa melanda disebagian wilayah Indonesia. Terjadinya bencana tanah longsor dapat menimbulkan dampak yang sangat besar baik terhadap kehidupan maupun lingkungan. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terdapat 918 lokasi rawan tanah longsor yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Provinsi Bali merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap tanah longsor. Peningkatkan kesiapsiagaan terhadap bahaya tanah longsor, dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan media komik terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana tanah longsor. Jenis penelitian adalah pre-experimental design dengan rancangan one-roup pretest-posttest menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner kesiapsiagaan bencana tanah longsor dan dianalisa dengan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kesiapsiagaan siswa sebelum perlakuan 69,68 dan setelah perlakuan sebesar 76,63 dengan selisih rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 6,94 dengan p value 0,001 sehingga disimpulkan ada pengaruh penggunaan media komik terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana tanah longsor di SDN 1 Sukawana.Kata kunci: bencana tanah longsor; kesiapsiagaan; media komik The Use Of Comics On Student Preparedness In Facing Landslide DisasterABSTRACT Landslides are an annual disaster that always hits parts of Indonesia. The occurrence of landslides can have a huge impact on both life and the environment. Based on data from the Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation, there were 918 landslide-prone locations spread across various regions in Indonesia. Bali Province is one of the areas prone to landslides. Increasing preparedness against landslides can reduce the impact of the disaster. This study was aimed to determine the effect of using comic’s media on student preparedness in dealing with landslides. This type of research was a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design using a total sampling technique with a total sample of 57 people. Data was collected using a landslide disaster preparedness questionnaire, and it was tested by using a paired t-test. The results show the average score of students' preparedness before treatment is 69.68 and after treatment is 76.63 with an average difference before and after treatment of 6.94 with p-value = 0.001. It was concluded that there was an effect of using comic’s media on students' preparedness in dealing with landslides at SDN 1 Sukawana. Keywords: landslide disaster; preparedness; comics’ media
Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus (DM) yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti; faktor keturunan/genetik, obesitas, perubahan gaya hidup, pola makan yang salah dan obat-obatan. Kadar glukosa darah pada penderita DM dapat disebabkan karena proses menua, kehamilan, perokok, stres dan kurangnya aktivitas fisik Latihan otot merupakan latihan fisik bertujuan meningkatkan dan mempertahankan kesegaran tubuh yang dilaksanakan sesuai prinsip F.I.D.J (Frekuensi, Intensitas, Durasi, dan Jenis) Penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Denpasar Barat bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan otot terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus. Desain penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest design. Sampel sebanyak 44 orang yang menderita diabetes mellitus. Intervensi diberikan latihan otot 4 kali dalam seminggu dengan durasi 40 menit. Kadar glukosa darah pada subyek penelitian diabetes mellitus sesudah diberikan latihan otot sebagian mengalami penurunan kadar glukosa darah yaitu sebanyak 42 orang (95,5%) memiliki kadar glukosa darah hipoglikemi (110-144mg/dL), dan sebanyak 2 orang memiliki kadar glukosa darah normal (145-179mg/dL).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh latihan otot terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas II Denpasar Barat (ρ=0,003) dengan rata-rata kadar glukosa darah sebelum intervensi yaitu 128,75 mg/dl dan setelah intervensi yaitu 114,48 mg/dl. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan promosi kesehatan tentang manfaat latihan otot sebagai salah satu pencegahan terhadap terjadinya komplikasi DM.Kata kunci: latihan otot; kadar glukosa darah; diabetes melitus MUSCLE EXERCISE EFFECTS ON BLOOD GLUCOSE LEVELS INDIABETES MELLITUS PATIENTSABSTRACT The increasing number of people with diabetes mellitus which is characterized by increased blood glucose levels, can be caused by many factors, such as; heredity, obesity, lifestyle changes, wrong diet and drugs. Blood glucose levels in people with diabetes can be caused by the aging process, pregnancy, smoking, stress and lack of physical activity Muscle training is a physical exercise aimed at improving and maintaining body freshness which is carried out according to the principles of Frequency, Intensity, Duration, and Type (F.I.D.J). The research was conducted at Public health center to determine the effect of muscle training on blood glucose levels in diabetes mellitus patients. The research design was pre-experimental with one group pretest posttest design. A sample of 44 people who suffer from diabetes mellitus. The intervention was given muscle training 4 times a week with a duration of 40 minutes. Blood glucose levels in diabetes mellitus research subjects after being given muscle training partially decreased blood glucose levels, as many as 42 people (95.5%) had hypoglycemic blood glucose levels (110-144mg/dL), and 2 people had normal blood glucose levels. (145-179mg/dL). The results showed that there was an effect of muscle training on blood glucose levels in diabetes mellitus patients at West Denpasar Health Center II (ρ = 0.003) with an average blood glucose level before the intervention that was 128.75 mg / dl and after the intervention was 114.48 mg. / dl. The results of this study can be used to develop health promotion about the benefits of muscle training as a prevention against complications of DM. Keywords: muscle training; blood glucose levels; diabetes mellitus
Sekitar 90% usia dewasa dengan tekanan darah normal akan berkembang menjadi hipertensi pada usia lanjut. Hipertensi pada usia lanjut mempunyai beberapa kekhususan, umumnya disertai dengan faktor resiko yang lebih berat. Masage punggung bermanfaat melancarkan peredaran darah dan memberikan efek tenang sehingga tekanan darah menjadi stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi masase punggung terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan quasy experiment dengan desain pretest-posttest control group design, jumlah sampel 20 orang tiap kelompok, dengan tehnik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata rata kelompok perlakuan berusia 73 tahun dan kontrol berusia 75 tahun, jenis kelamin tiap kelompok 10 orang laki laki dan 10 orang perempuan. Pada kelompok perlakuan nilai systole pre-post (164-148.5 mmHg), diastole pre-post (85-80 mmHg). Kelompok control rata rata nilai systole pre-post (167,7 - 151.2 mmHg), diastole (87.5-77.5 mmHg). Uji Wilcoxon test didapatkan ada perbedaan yang signifikan tekanan darah pada kelompok perlakuan dengan p value systole adalah 0.000, p value diastole 0.025. Tidak ada perbedaan yang signifikan tekanan darah pada kelompok kontrol baik systole dengan p value 0.086 dan p value diastole 0.140. Ada pengaruh yang signifikan terapi komplementer massage punggung terhadap tekanan darah systole dengan p value 0.000 dan p value diastole adalah 0,028. Direkomendasikan terapi massage punggung sebagai terapi non farmakologi untuk menstabilkan tekanan darah guna mencegah komplikasi kardiovaskuler Kata Kunci : massage punggung; tekanan darah; hipertensi; lansia. THE INFLUENCE OF COMPLEMENTER THERAPY ON BLOOD PRESSURE IN ELDERLY WITH HYPERTENSION AT GIANYAR SUKAWATI II HEALTH CENTRE ABSTRACT Approximately 90% of adults with normal blood pressure will develop hypertension in old age. Hypertension in the elderly has several characteristics, generally accompanied by more severe risk factors. Back massage is useful for blood circulation and provides a calming effect so that blood pressure becomes stable. This study was aimed to determine the effect of back massage therapy on blood pressure in the elderly with hypertension. The research design used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design, the number of samples were 20 people per group, with random sampling technique. The results showed that the average age of the treatment group was 73 years old and the control group was 75 years old, the sexes of each group were 10 men and 10 women. In the treatment group the value of pre-post systole (164-148.5 mmHg), pre-post diastole (85-80 mmHg). The control group averaged pre-post systole values (167.7 - 151.2 mmHg), diastole (87.5-77.5 mmHg). The Wilcoxon test showed that there was a significant difference in blood pressure in the treatment group with p-value of systole being 0.000, p-value of diastolic 0.025. There is no significant difference in blood pressure in the control group, both systole with p value 0.086 and p value diastole 0.140. There is a significant effect of complementary back massage therapy on systolic blood pressure with a p value of 0.000 and a diastolic p value of 0.028. Back massage therapy is recommended as a non-pharmacological therapy to stabilize blood pressure to prevent cardiovascular complications Key Ward ; back massage; blood pressure; hypertension; elderly
Hipertensi pada usia lanjut umumnya disertai dengan faktor resiko yang lebih berat. Relaksasi merupakan tindakan yang harus dilakukan pada setiap terapi antihipertensi. Masage punggung merupakan salah satu terapi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah. Berdasarkan catatan medik di Puskesmas pembantu desa adat Mawang Lodtunduh Gianyar masih banyak ditemukan lansia dengan hipertensi tidak terkontrol. Melalui pengabdian mayarakat ini diharapkan para kader kesehatan mampu memberikan terapi masage punggung untuk mencegah komplikasi. Metode pendampingan dilakukan secara bertahap meliputi; pembentukan tim kader, merumuskan tujuan, melakukan pre tes terkait tehnik melakukan masage punggung, sosialisasi modul, memberikan vidio tentang tehnik masage punggung, pendampingan dalam memberikan terapi masage punggung kepada lansia hipertensi dan evaluasi dengan post tes. Hasil pengabdian didapatkan sebagian besar 60% pengetahuan kader tentang terapi masage punggung masih kurang sebelum diberikan pendampingan dan 90% memperoleh nilai baik setelah diberikan pendampingan. Melalui pendampingan pengetahuan dan ketrampilan kader meningkat. Direkomendasikan kepada para kader untuk memberikan terapi masage punggung secara berkala kepada lansia dengan hipertensi guna untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.