“…Kesulitan belajar Matematika peserta didik dapat diatasi melalui konsistensi guru dalam menerapkan kombinasi model pembelajaran, strategi, pendekatan, metode, penggunaan media dan penilaian yang bervariasi dan menarik. Bukti penanganan ini tertulis dalam beberapa abstrak penelitian yang dapat diadaptasi dan dikembangkan, seperti: a) Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan Media Konkret mampu memaksimalkan hasil belajar (Susila et al, 2015), b) Pengaruh positif desain pembelajaran melalui pendekatan RME menggunakan media pembelajaran permainan ular tangga terhadap pemahaman siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka (Fauzi et al, 2021), c) Pembelajaran Matematika melalui field trip efektif dalam memaksimalkan kemampuan literasi matematis siswa pada materi pembulatan dan skala (Khotimah et al, 2019), d) Pemanfaatan media komik mampu mengoptimalkan kemampuan koneksi matematis siswa SD (Musyarrofah et al, 2019), e) Penerapan Strategi Pembelajaran REACT mampu mengoptimalkan kompetensi berpikir kritis matematis pada materi bangun datar segiempat (Hidayat et al, 2020), f) Implementasi metode penemuan terbimbing mampu mengoptimalkan kompetensi pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa (Karim, 2011), g) Pencapaian nilai tinggi dengan penerapan asesmen autentik matematika khususnya aspek kognitif dan keterampilan untuk siswa SD kelas IV (Chusnia et al, 2017) dan h) Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, maka guru dituntut untuk memperhatikan aspek pembelajaran berupa perencanaan, proses pembelajaran, penilaian dan pemilihan media atau alat peraga dalam pembelajaran (Lidnillah, 2008). Potret kesenjangan antara hasil belajar Matematika dan hasil Try-Out UN Matematika peserta didik MIN di Manado dapat dijadikan sebagai bahan refleksi guru Matematika di SD/MI dalam merancang sistem pembelajaran efektif untuk meningkatkan kecakapan Matematika peserta didik SD/MI yang akan berkontribusi pada pembelajaran Matematika di jenjang selanjutnya dan dalam mempersiapkan peserta didik SD/MI menghadapi penilaian bertaraf Nasional dan Internasional serta menjadi bahan pertimbangan pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan khususnya pada aspek penilaian peserta didik untuk menjamin mutu pendidikan di tingkat SD/MI.…”