Kurikulum pendidikan telah beberapa kali mengalami perubahan karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masa depan. Di setiap perubahan, siswa tetap dituntut untuk terus-menerus menggenerasi pengetahuan. Dalam pembelajaran, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan peran siswa dan sekaligus mengurangi peran guru. Tulisan ini merangkum bagaimana proses belajar yang sampai dengan menggenerasi pengetahuan baru dan tetap menyesuaikan pada konteks perubahan. Belajar lebih baik jika melibatkan aspek kognitif dan metakognitif, serta mengoptimalisasi fungsi pikiran sadar dan bawah sadar. Berpikir, memfungsikan scaffolding, dan menerapkan pembelajaran yang mempersempit zone of proximal development (ZPD) adalah proses dalam rangka mendekatkan diri sampai sedekat mungkin dengan pengetahuan baru. Upaya itu disebut dengan keterlibatan. Berpikir termasuk bentuk keterlibatan dan status keberadaan, seperti: clarification, assessment, inference, dan strategies, untuk tujuan membentuk organisasi tubuh informasi melalui pemaknaan data dan kemudian memprosesnya ke dalam belief system sehingga menjadi pengetahuan.