Learning Impact Role Playing Game Edukasi Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya motivasi siswa dalam belajar sejarah. Siswa merasa pelajaran sejarah penuh hafalan dan membosankan. Padahal belajar sejarah mempunyai peran penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena pelajaran sejarah menanamkan nilai sikap semangat patriotisme, memberikan nilai-nilai moral, dan membangun karakter suatu bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat learning impact dari permainan Role Playing Game (RPG) sejarah terhadap motivasi belajar dan penanaman nilai sikap siswa dari materi yang disajikan dalam permainan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah 32 orang siswa SMAN 9 Pekanbaru. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan nilai reliabilitas rxy =0.884 dan nilai validitas=0,645(>0,349). Hasil learning impact terhadap motivasi belajar mendapatkan nilai 89%, nilai sikap (berpikir kritis, nilai moral dan patriotisme) sebesar 87%, meningkatkan pengetahuan sejarah sebesar 88% dengan penilaian sangat kuat. Motivasi belajar siswa mempunyai korelasi yang sangat kuat dengan unsur pengetahuan dan nilai sikap yang disajikan di dalam permainan. Pembelajaran sejarah dengan menggunakan game RPG sejarah memberikan dampak pembelajaran yang positif terhadap motivasi belajar sejarah siswa.

Rancang Bangun Game Edukasi Visual Novel Kisah Pangeran Diponegoro dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa

“…Tidak mudah untuk mempelajari materi sejarah di sekolah. Siswa sering menganggap pelajaran sejarah sebagai rumit, membosankan, dan sulit untuk dipelajari [1]. Salah satu alasan utama mengapa masalah ini muncul adalah karena siswa diminta untuk menghafal fakta, waktu, tokoh, dan peristiwa sejarah dari buku, meskipun peristiwa tersebut tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata siswa.…”

“…Terakhir, penelitian dilakukan oleh Novayani pada tahun 2022 berbicara tentang pengaruh permainan peran bermain (RPG) sejarah terhadap pengembangan sikap siswa terhadap materi yang disajikan dalam permainan. Penelitian ini menemukan bahwa permainan peran bermain (RPG) sejarah memiliki dampak positif terhadap pengembangan sikap siswa [1].…”

Pengaruh Game Edukasi Untuk Meningkatkan Motivasi Mengaji di TPQ Khoiru Ummah Mataram

“…Pendidikan Belajar Mengaji adalah salah satu pendidikan yang sangat penting bagi umat muslim, karena mengaji merupakan sebuah ilmu yang harus dikuasai dengan benar sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari (Anak et al, n.d.;License, 2021;Susetyo, 2016). Pendidikan ialah salah satu usaha agar manusia bisa mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya melalui proses pembelajaran dan dengan cara-cara lainnya yang dikenal dan diakui oleh masyarakat (Ajhuri & Saichu, 2018;Novayani, 2022;Yu, 2021). Belajar mengaji harus diajarkan kepada anak usia prasekolah karena masa itu pembentukan watak yang utama (Listari, 2022).…”

Rancang Bangun Game Mobile Edukasi Bina Diri untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

“…Sehingga dengan adanya permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa diperlukan suatu media pembelajaran kemandirian dimana media pembelajaran ini dapat memberikan hiburan, menarik dan dapat digunakan kapan saja dan di mana saja dan dapat menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Salah satu media yang sudah mampu dan diyakini dapat menarik minat belajar dan motivasi siswa [2], [3], dan menghibur yaitu game edukasi [4], [5], [6], [7], [8].…”

“…Kemudian 90% siswa mengatakan bahwa pembelajaran bina diri lebih menarik melalui bermain game dan mereka lebih suka belajar bina diri melalui game. Sedangkan 87% siswa menyatakan bahwa materi mudah dipahami melalui game, hal ini juga sejalan dengan penelitian novayani [2] , bahwa motivasi belajar siswa juga mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan unsur pengetahuan yang dimasukkan di dalam game. Sehingga dengan demikian, 93% rata-rata hasil lima aspek diatas, game bina diri yang telah dibuat sangat efektif sehingga dapat dijadikan media pembelajaran kemandirian bagi anak tunagrahita.…”