2016
DOI: 10.4103/1793-5482.145066
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Leukocytosis after routine cranial surgery: A potential marker for brain damage in intracranial surgery

Abstract: Aims and Objectives:Leukocytosis after intracranial surgery may create concern about possible infection, especially when associated with fever. Knowledge of the expected degree of leukocytosis after surgery would assist in the interpretation of leukocytosis. It was hypothesized that the degree of leukocytosis after intracranial surgery correlated with the extent of brain damage inflicted during the surgery.Materials and Methods: In this prospective study conducted over 6 months, consecutive patients undergoing… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(1 citation statement)
references
References 13 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini menjadi penanda bahwa leukositosis praoperasi merupakan indikator proses inflamasi telah dimulai dan berlangsung, dengan infeksi menjadi salah satu kriteria eksklusi subjek penelitian ini. 3,[15][16] Operasi evakuasi hematoma dapat mencegah berlanjutnya proses inflamasi yang terjadi sebelum mencapai puncaknya, pada 72 jam atau 3 hari pascaonset. Efek cedera otak primer dikurangi dengan cara evakuasi hematoma sehingga efek desak ruang terhadap jaringan otak normal diminimalisasikan, dan tekanan intrakranial turun.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini menjadi penanda bahwa leukositosis praoperasi merupakan indikator proses inflamasi telah dimulai dan berlangsung, dengan infeksi menjadi salah satu kriteria eksklusi subjek penelitian ini. 3,[15][16] Operasi evakuasi hematoma dapat mencegah berlanjutnya proses inflamasi yang terjadi sebelum mencapai puncaknya, pada 72 jam atau 3 hari pascaonset. Efek cedera otak primer dikurangi dengan cara evakuasi hematoma sehingga efek desak ruang terhadap jaringan otak normal diminimalisasikan, dan tekanan intrakranial turun.…”
Section: Pembahasanunclassified