2021
DOI: 10.21776/ub.hsj.2021.002.02.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Limb Preservation with Balloon Angioplasty in Critical Limb Threatening Ischemia: A Case Report

Abstract: Introduction: Chronic limb-threatening ischemia (CLTI) is a syndrome that represents the end-stage of peripheral artery disease (PAD) that increased the risk of major amputation and cardiovascular events. The initial treatment for CLTI may significantly impact the risk of major amputation or death. Objective: This case report aims to describe limb preservation with balloon angioplasty in a Critical Limb Ischemia patient. Case Presentation: A hypertensive 72-years old female complained of left leg pain followed… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Aktivasi sistem saraf simpatis dan RAAS menyebabkan vasokonstriksi sistemik dan peningkatan resistensi vaskular sistemik (SVR). Peningkatan SVR mengakibatkan penurunan volume sekuncup dan curah jantung pada pasien dengan disfungsi sistemik dan regurgitasi mitral dengan dilatasi ventrikel (Arrigo et al, 2016;Arrigo & Rudiger, 2017;Eisen, 2016;Krisnasari et al, 2021;Lilly, 2016;Siswanto et al, 2020) (Eisen, 2016;Krisnasari et al, 2021;Ponikowski, Piotr et al, 2016) Pemberian furosemid ini dikombinasi dengan pemberian dosis dopamin 2,5 mikro/kgbb/menit. Pemberian furosemid sebagai loop diuretik mampu mengendalikan klinis edema melalui proses menghambat reabsorbsi natrium dalam tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi natrium dan kencing (Oh, 2015;Ponikowski, Piotr et al, 2016).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Aktivasi sistem saraf simpatis dan RAAS menyebabkan vasokonstriksi sistemik dan peningkatan resistensi vaskular sistemik (SVR). Peningkatan SVR mengakibatkan penurunan volume sekuncup dan curah jantung pada pasien dengan disfungsi sistemik dan regurgitasi mitral dengan dilatasi ventrikel (Arrigo et al, 2016;Arrigo & Rudiger, 2017;Eisen, 2016;Krisnasari et al, 2021;Lilly, 2016;Siswanto et al, 2020) (Eisen, 2016;Krisnasari et al, 2021;Ponikowski, Piotr et al, 2016) Pemberian furosemid ini dikombinasi dengan pemberian dosis dopamin 2,5 mikro/kgbb/menit. Pemberian furosemid sebagai loop diuretik mampu mengendalikan klinis edema melalui proses menghambat reabsorbsi natrium dalam tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi natrium dan kencing (Oh, 2015;Ponikowski, Piotr et al, 2016).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dosis rendah 2-5 mikro/kg/menit merangsang reseptor dopamin di ginjal dengan meningkatkan diuresis. Kombinasi loop diuretik furosemid dan dopamin dosis renal bekerja maksimal dalam menurunkan beban preload (Arrigo & Rudiger, 2017;Krisnasari et al, 2021;Ponikowski, Piotr et al, 2016;Siswanto et al, 2020). Pemberian loop diuretik secara kontinue berisiko terjadi ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium dan klorida, maka perlu diberikan diuretik hemat kalium seperti spironolakton (Krisnasari et al, 2021;Ponikowski, Piotr et al, 2016;Siswanto et al, 2020) Manajemen kontraktilitas jantung dengan pemberian inotropik dan digoksin.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 3 more Smart Citations