Literasi promotional mix pada UKM-UKM di kota Depok, Jawa Barat

Abstract

Purpose: SME is a business that has very good development potential. SMEs in Cipayung Urban Village, Depok City, West Java have various and high-quality products, but unfortunately amid the Covid-19 pandemic, promotion is hampered. This is due to the lack of partners' knowledge about online promotion by utilizing digital media. The purpose of this community service activity is to provide literacy about the promotional mix through online media which is expected to increase partner income. Method: The method used is educational FGD regarding the promotional mix, training on creating business social media accounts (WhatsApp and Facebook) and marketplace accounts (Tokopedia), as well as promotion strategy assistance. Result: The result of this community service activity is the partners' understanding of the promotional mix has increased. It can be seen from the pretest results with an average value of 5.98, increasing in the post-test results to 6.86. In addition, partners can carry out promotional practices through WhatsApp Status, create a Facebook account and create an Online Store on Tokopedia, then carry out promotions by posting product photos. Conclusion: Mentoring assistance activities can increase partners' knowledge about online marketing and can carry out practices regarding promotion through social media. Keywords: Marketing performance, Literacy promotional mix, SME

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Efektivitas Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja UMKM di Desa Pematang Serai

“…Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mungkin kesulitan bersaing dengan perusahaan yang lebih besar karena sumber daya yang terbatas, sehingga rentan terhadap kekuatan pasar (Ismail, 2009;Utomo, 2019). UMKM mungkin tidak sepenuhnya memahami pentingnya akuntansi dan manajemen keuangan untuk operasi bisnis mereka, yang mengarah pada pengambilan keputusan dan kinerja keuangan yang buruk (Hasanudin, 2023;Mardiatmi & Pinem, 2020). Terlepas dari tantangan-tantangan ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat mendukung UMKM dengan menyediakan akses ke modal, mempromosikan penggunaan teknologi, serta menawarkan pelatihan dan dukungan untuk akuntansi dan manajemen keuangan (Rahmi, 2021;Wajdi et al, 2017;Yahya et al, 2018).…”

“…Proses inovasi memiliki risiko kegagalan yang tinggi, sehingga pemilik UMKM membutuhkan perhitungan yang akurat dalam pengambilan keputusan agar dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang (Mustika et al, 2021;Rahmi, 2021;Kadeni, 2020). Persepsi kegunaan sistem informasi akuntansi berbasis e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM, sedangkan persepsi kemudahan penggunaan, sikap penggunaan, dan niat perilaku untuk menggunakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM (Anita, 2022;Mardiatmi & Pinem, 2020;Sari & Setiyana, 2020). Strategi bisnis memiliki dampak tidak langsung terhadap kinerja UMKM, baik inovasi maupun sistem informasi akuntansi memediasi secara positif hubungan antara strategi bisnis dan kinerja UMKM.…”

“…UMKM di Kabupaten Langkat memiliki tantangan yang perlu diatasi, seperti perlunya perlindungan serius, penguatan sumber daya manusia, pembinaan, tempat tinggal, lingkungan usaha, dan promosi. Pemerintah Kecamatan Tanjung Pura perlu menentukan strategi yang tepat pada lokasi-lokasi yang harus mendapatkan perhatian lebih untuk pertumbuhan UMKM di masa depan (Mardiatmi & Pinem, 2020). UMKM di wilayah Desa Pematang Serai memiliki potensi ekonomi yang sangat besar namun menghadapi kendala kualitas manajemen, akses pendanaan, model manajerial, peluang usaha, dan akses informasi (Yurike & Syafruddin, 2022).…”

Literasi Aspek Pemasaran pada UKM “Nabil Collection”

“…Secara umum, usaha kecil menengah (UKM) tidak memisahkan kekayaan usaha dan kekayaan pemilik. Menurut Mardiatmi & Pinem, (2020) UMKM mampu menyerap tenaga kerja solma@uhamka.ac.id | 487 lebih dari setengah penyerapan daripada perusahaan besar. Hasil observasi tim atas aktifitas pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Pekalongan maka pemasaran produk dari UKM lebih banyak dilakukan secara konvensional atau face to face dengan pembeli/konsumen baik partai besar/grosir atau ecer.…”

“…Menurut Kotler & Amstrong, (2012) pemasaran adalah aktifitas interaksi antara satu individu dengan individu yang lain atau antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Menurut Lastianto et al, (2016) ;Nurseto, (2018); Mardiatmi & Pinem, (2020) salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja pemasaran adalah promosi.…”