“…Sulit untuk tidak mengatakan bahwa praktek seperti ini berdampak buruk terhadap proses demokratisasi Indonesia. Argumentasi banyak pengamat terkait demokratisasi Indonesia yang illiberal, ekslusif dan elitis, dibajak oleh predatory interests, dekat dengan perilaku koruptif, lemah dalam akuntabilitas dan transparansi serta belum mampu memfasilitasi output kinerja good governance, sebagai akibat dari praktek politik kekerabatan yang dipertontonkan sejak diberlakukannya Pilkada memang terkonfirmasi secara empirik (Hadiz and Robison, 2005;Choi, 2007;Hadiz, 2007;Hanif and Pratikno, 2012;Mariana and Husin, 2017). Penulis berpendapat bahwa potensi buruk berpeluang untuk terjadi di masa mendatang sebagai dampak dari semakin naiknya tren dinasti politik pasca Pilkada Serentak 2020, jika tidak disertai dengan upaya memitigasi potensi-potensi buruk tersebut dengan berbagai strategi yang tepat, komprehensif dan berkesinambungan.…”