Aliran air yang mengalir dalam tanah yang memiliki butiran halus, cenderung mengangkut butiran halus tersebut. Taman PAUD Edelweis yang menerapkan bata KOBEL sebagai penutup permukaan tanahnya sekitar kolam, mengalami ambles saat hujan lebat, karena air hujan meresap ke tanah dan mengalir membawa butiran halus menuju kolam. Masalah ini mendorong untuk diterapkannya bata KOBEL juga guna memperbaiki tanah yang ambles akibat aliran air tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Serut, Palbapang, Bantul, Yogyakarta ini bertujuan untuk mendampinginya dalam menerapkan bata KOBEL mengatasi permasalahan tanah ambles. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan survei lapangan, kemudian pendampingan cara menyusun bata KOBEL dalam mengatasi amblesnya tanah. Bata KOBEL memiliki 2 lubang berdiameter 5 cm, disusun membentuk suatu pipa yang berfungsi mengatur aliran air sehingga tidak membawa butiran halus mengalir/tererosi. Konsep sederhana menyediakan alur aliran air, dapat menghindarkan erosi yang terjadi sehingga tidak menimbulkan amblesnya tanah. Bata KOBEL ini terbuat dari tanah yang dipres sampai 62,5% berfungsi sebagai perbaikan tanah, sehingga permukaan tanah menjadi stabil. Penggunaan bata KOBEL mudah dilakukan dan biayanya sangat murah, dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Dusun Serut. Dapat disimpulkan bahwa penerapan Bata KOBEL sangat penting untuk membantu masyarakat dalam pengadaan material bangunan yang murah, praktis tapi tetap berkwalitas.