Modernisasi telah memberikan perubahan besar pada struktur kehidupan manusia, termasuk relasi laki-laki dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga. Perubahan ini melahirkan konsep baru tentang maskulinitas, terutama yang ditemukan pada lagu dangdut koplo dari Jawa Timur. Maka, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah bentuk relasi laki-laki dan perempuan dalam konstruksi maskulinitas Jawa pada lagu dangdut koplo? Metode deskriptif kualitatif digunakan dan memanfaatkan konsep maskulinitas sebagaimana dikemukakan oleh Janet Saltzman Chafetz. Chafetz menggambarkan tujuh wilayah maskulinitas tradisional pada budaya barat: fisik, fungsional, seksual, emosional, intelektual, interpersonal, dan sifat pribadi lain. Penulis artikel ini menyimpulkan bahwa lagu dangdut koplo Jawa menggambarkan relasi laki-laki dan perempuan dalam tiga dimensi maskulinitas: fungsional, emosional, dan intelektual. Dimensi fungsional memerankan laki-laki pada peran sebagai pencari nafkah; dan dimensi emosional sebagai memiliki ketenangan dan kematangan emosional yang tinggi; sedangkan dimensi intelektual menghadirkan sosok laki-laki dengan pemikiran yang logis, rasional, dan praktis.